logo
×

Rabu, 08 Februari 2017

Bagikan Buku "7 Dalil Umat Islam", Tiga Relawan Ahok Sempat Diamankan Polisi

Bagikan Buku "7 Dalil Umat Islam", Tiga Relawan Ahok Sempat Diamankan Polisi

IDNUSA - Tiga orang relawan pemenangan pasangan Basuki Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diamankan aparat kepolisian karena menyebarkan buku berjudul "7 Dalil Umat Islam DKI dalam Memilih Gubernur" kepada warga Kebon Nanas Selatan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.

Mereka yang ditangkap pada Senin (6/2) adalah Tjoa Ju Ming alias Tato (55), Suparno (62) dan Asep Sugilar (19).

Tindakan hukum itu dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, saat ditanya wartawan, Selasa (7/2). Namun, kabar terakhir menyebut tiga orang itu sudah dibebaskan kepolisian sektor Jatinegara karena tidak terbukti melakukan pelanggaran pidana.

Kronologi penangkapan diawali kegiatan tiga relawan yang datang ke lokasi dengan menggunakan kendaraan Toyota Kijang bernomor polisi B 2151 JO. Salah seorang dari mereka turun dari mobil untuk membagikan buku "7 Dalil Umat Islam DKI dalam Memilih Gubernur" kepada warga. Sementara itu, dua rekannya tetap menunggu di dalam mobil.

Melihat pembagian buku dari orang tidak dikenal, warga Kebon Nanas terpancing untuk berdatangan. Dalam sesaat, warga yang berkumpul hingga mencapai 30 orang. Mereka menolak pembagian buku dilakukan di wilayah mereka. Tiga relawan itu kemudian dibawa ke pos RW untuk diinterogasi. Warga juga mengamankan barang bukti berupa 53 buah buku saku berjudul sama. Dua KTP atas nama Tjoa Ju Ming dan Suparno, serta satu unit mobil toyota Kijang Super bernomor polisi B 2151 JO beserta STNK-nya ikut disita warga.

Saat diinterogasi, tiga relawan tersebut mengaku mendapatkan buku dari kantor yang beralamat di Gedung Patra 10, Kuningan, Jakarta Selatan. Warga yang geram akhirnya menyerahkan mereka beserta barang bukti ke Polsek Jatinegara untuk pemeriksaan lanjutan.

Salah satu jurubicara relawan Basuki-Djarot (Badja), Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa pembagian buku yang dipersoalkan warga itu bukan atas instruksi dari tim sukses. Tetapi, Raja tetap mengapresiasi inisiatif relawan dalam pembagian buku.

"Tidak ada instruksi dari Timses. Tapi kami berterimakasih kepada relawan yang terus bergerak mensosialisasikan Badja," ungkapnya.

Buku karangan K.H Muhammad Taufiq Damas itu mencantumkan nama Rois Syuriah PBNU, Ahmad Ishomuddin, selaku penulis kata pengantar, "Non-muslim bukan musuh kita."

Ada tujuh poin yang dituliskan Taufiq sesuai judul bukunya. Mulai dari dalil tentang sejarah gubernur non muslim, aturan memilih gubernur non muslim, hingga dampak terhadap keimanan seseorang jika memilih gubernur non muslim. Kemudian, ada juga dalil yang menguraikan tafsir surat Al-Maidah ayat 51, cara menentukan pilihan pemimpin menurut Islam, hingga peran agama islam dalam NKRI berdasarkan Pancasila. Termasuk, dalil tentang kepemimpinan Ahok yang membawa kemaslahatan bagi umat islam Jakarta. Tak lupa, Taufiq memuat foto tokoh Nahdatul Ulama (NU), Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di bagian penutup buku.

"Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu," demikian kutipan pernyataan Gus Dur yang disisipkan dalam buku itu. (rm)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: