
IDNUSA - Menkopolhukam Wiranto melakukan pertemuan dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonsia (MUI). Dalam pertemuan itu, Wiranto menyanjung Imam Besar Front Pembela Islam sebagai seorang kawan lama.
"Yang saya hormati Alhamdulilah sore ini saya mendapat tamu istimewa di rumah dinas sebagai menkopolhukam, merupakan rahmat karena tamu yang datang ke rumah teman lama. Terutamanya habib Rizieq yang sudah saya kenal sebelum tahun 2000," sanjung Wiranto ketika memberikan keterangan di rumah dinas-nya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Kamis (9/2).
Ia menceritakan, bagaimana kedekatannya dengan pentolan ormas Islam tersebut. Mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonsia di zaman kepemimpinan Presiden Soeharto itu mengatakan perjuangan dengan Rizieq yang paling membekas adalah ketika melawan kemunduran ekonomi dunia.
Pria berumur 69 tahun ini mengungkapkan, pertemuannya kembali dengan Rizieq, hanya untuk bersilaturahmi. Menurutnya, inti pembicaraan difokuskan bagaimana menyikapai polemik di tanah air yang bisa merusak kesatuan dan persatuan.
"Pertemuan hari ini kelanjutan silatirahmi Rizieq dan kawan-kawan FPI, GNPF saat ini bersama-sama gimana memikirkan negeri ini aman. Kita bicara soal itu, gmn kesiapan untuk kita sama-sama menjaga keutuhan negeri ini supaya tetap tentram teratur dan dpt melaksanakan visi misi pemerintahan dengan baik," ungkap Wiranto.
Seperti diketahui, pertemuan Wiranto dengan GNPF MUI berhubungan dengan aksi 112. Massa GNPF MUI dan FPI direncanakan akan melakukan aksi damal pada tanggal 11 Februari mendatang. Namun pihak kepolisian melakukan pelarangan lantaran menurutnya itu sudah memasuki masa tenang kampanye sehingga tidak boleh ada lagi kegiatan massa yang menimbulkan keramaian. (ar)






