
IDNUSA - Untuk meningkatkan target produksi padi dan swasembada pangan nasional pada tahun 2017, seluruh prajurit TNI di wilayah Komando Resort Militer 061/Suryakencana diwajibkan untuk turun ke sawah.
Hal itu diungkapkan Danrem 061/Suryakencana Kolonel (inf) Mirza Agus, mengawali Gerakan Tanam Serempak padi di Desa Gudang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (9/2).
Menurutnya, Cianjur sebagai salah satu lumbung padi nasional, otomatis menjadi perhatian, apalagi mengingat semakin banyak lahan persawahan yang sudah dialihfungsikan ke fungsi lainnya.
“Petani akan didampingi langsung oleh Danramil dan personil Babinsa di masing-masing wilayah. Jadi prajurit harus turun ke sawah,” jelasnya didampingi Dandim 0608/Cianjur, Letkol (Arm) Imam Haryadi.
Mirza menyatakan, khusus untuk Kabupaten Cianjur, target lahan tanam padi yang mencapai total 129 ribu hektar pada 2017 ini, sudah sekitar 69 persen di antaranya tercapai. Diharapkan, kekurangan tersebut akan bisa dipenuhi pada Maret 2017 mendatang.
“Ini kan sesuai dengan MoU antara Menteri Pertanian dengan Kepala Staf Angkatan Darat untuk mengawal produksi pangan nasional. Sasarannya jelas, swasembada pangan nasional,” tegasnya.
Sementara, berkenaan dengan lahan pertanian yang tiap tahun terus berkurang, pihaknya mendesak kepada masing-masing kepala daerah untuk membuat peraturan daerah agar bisa melindingi lahan pertanian.
Jangan sampai, ia mewanti-wanti, lahan-lahan pertanian dan sawah produktif yang selama ini menjadi tumpuan pangan nasional, dialihfungsikan ke fungsi-fungsi lainnya.
“Kalau Bogor kabupaten dan kota kemarin draft perda-nya sudah dibuat dan tinggal dibahas. Saya harapkan Kabupaten Cianjur juga demikian,” ingatnya.
Sementara, Kepala Badan Karantina Kementrian Pertanian sekaligus Ketua Upaya Khusus Swasembada Jawa Barat, Banun Harpini menyebut, salah satu upaya pihaknya untuk meningkatkan prduktifitas padi.
“Cianjur ini kan salah satu lumbung padi Jawa Barat dan nasional. Jadi kita dorong untuk melakukan peningkatan prduktifitas produksi padi,” katanya.
Karena itu, pihaknya juga mengupayakan agar panen padi di wilayah Cianjur bisa dilakukan hingga tiga kali dalam setahun.
“Indeks pertanamannya harus ditingkatkan. Saat ini di Cianjur memang baru mencapai 2,1. Tapi tahun ini kami targetkan bisa sampai 2,8 sehingga bisa tiga kali panen dalam setahun,” pungkasnya. (ps)