
IDNUSA - Harapan masyarakat pengguna jalan sabuk perbatasan jalur Sadi-Sarabau untuk menikmati jalan hotmix dan lebar seperti daerah lain dalam waktu lama ternyata tak kesampaian.
Sebab, jalan dengan lebar tujuh meter yang baru saja selesai dikerjakan Februari 2016 dengan dana APBN senilai Rp 73 miliar itu sudah rusak. Jalan perbatasan ini putus sepanjang kurang lebih 75 meter di Asulait Desa Sarabau.
"Kami pikir kontraktor pelaksananya BUMN, jadi pasti hasil pekerjaannya bertahan lebih lama dari kontraktor lokal. Ternyata, belum sampai setahun jalannya sudah putus," ungkap Mikhael Fahik, seorang warga ketika melintasi jalan putus yang dikerjakan seperti ditulis Timor Expresa (Jawa Pos Group), Sabtu (4/2).
Warga Asulait ini mengaku geram dengan ambruknya jalan hotmix yang melintasi wilayah desanya itu. Sebab, selain anggaran negara yang dimanfaatkan untuk membiayai pekerjaan jalan sabuk perbatasan itu mubazir, juga kelancaran transportasi darat melewati jalan sabuk perbatasan macet total.
"Kalau jalan bagus, kami tidak perlu buang banyak waktu, biaya dan tenaga untuk jalan melingkar lewat kota Atambua baru ke kantor desa atau kantor camat. Kami sangat kecewa dengan putusnya jalan sabuk perbatasan ini," ungkap Fahik.
Keluhan yang sama didampaikan Marince Bete. Ibu rumah tangga ini menilai ambruknya jalan sabuk perbatasan seolah meninggalkan kesan negatif bagi warga di wilayah perbatasan.
Curahan hati sejumlah warga perbatasan ini langsung mendapat respons pihak Balai Jalan Nasional. PPK jalan sabuk perbatasan, M. Edwin ketika dikonfirmasi Timor Express kemarin sore di Atambua berjanji akan segera mengambil langkah perbaikan jalan tersebut.
"Ini masalah bencana alam. Kondisi tanah di Timor ini umumnya labil sehingga mudah bergeser. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kerusakan yang ada sudah bisa ditanggulangi," kata Edwin.
Kerusakan jalan sabuk perbatasan di lokasi Asulait sudah dipantau langsung oleh para pejabat terkait. "Kerusakan jalan itu menjadi tanggung jawab Bina Marga Pusat dan kontraktor pelaksana. Jadi pasti dalam waktu dekat sudah ada jalan keluarnya untuk mengatasi kerusakan jalan itu," ujarnya. (jpg)