
IDNUSA - Senator Leila de Lima ditangkap aparat Investigasi Kriminal dan Deteksi untuk dijebloskan ke tahanan pada Jumat, 24 Februari 2017, pukul 10.00 waktu setempat.
Pengadilan wilayah Muntinlupa yang memerintahkan penangkapan de Lima dengan alasan melanggar Undang-Undang Penanganan Narkoba.
De Lima diduga terlibat penyelundupan narkoba dan menjualnya. Ia disebut menjalankan aksinya itu bersama mantan sopir dan kekasihnya, Ronnie Dayan, serta mantan pejabat Biro Koreksi dan Biro Nasional Investigasi, Rafael Ragos.
Ragos-lah yang menyatakan De Lima menerima jutaan peso dari transaksi narkoba. Uang itu dikirim ke rumah senator yang kerap mengkritik kerja Presiden Rodrigo Duterte tersebut.
Keterlibatan De Lima dalam bisnis narkoba terjadi saat menjabat Menteri Kehakiman periode 2010-2015. Ia diduga bekerja sama melakukan perdagangan narkoba di penjara New Bilibid.
Menanggapi kasus narkoba yang menjeratnya, De Lima, seperti dilansir CNN, tidak akan lari dari kasus tersebut. Selama ini, De Lima menegaskan, dia tidak terlibat dalam perdagangan narkoba, seperti yang dituduhkan kepadanya.
Presiden Duterte dalam pidatonya pada Agustus lalu mengungkap pertama kali kasus narkoba yang melibatkan de Lima.
Duterte mengatakan De Lima menerima uang dalam jumlah besar dari para bos narkoba yang ingin menjalankan bisnis kotornya dari balik jeruji penjara. Saat itu, De Lima menjabat Menteri Kehakiman. Penjara dikelola Biro Koreksi Kementerian Kehakiman. (tp)