logo
×

Selasa, 14 Februari 2017

Tak Boleh Selfie di Bilik Suara

Tak Boleh Selfie di Bilik Suara

IDNUSA - Pilkada DKI Jakarta digelar Rabu 15 Februari 2017 besok. Warga DKI akan menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur pilihannya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Sumarno, menyatakan bahwa seluruh aparat pendukung dari tingkat kabupaten/kota sampai provinsi sudah siap melaksanakan pemungutan suara.

"Insya Allah pelaksanaan pemungutan suara sudah siap," kata Sumarno di Markas Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Senin (13/2). Di seluruh wilayah DKI Jakarta, ada 13.023 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Sumarno meminta kepada pemilih yang sudah mendapatkan surat pemberitahuan untuk memilih atau dikenal sebagai Formulir C6, membawa surat itu ke TPS.

Mereka yang belum mendapatkan C6 tetapi sudah terdaftar sebagai pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), tidak jadi masalah.

"Karena C6 sekadar surat pemberitahuan, bukan syarat untuk memilih. Jadi meskipun tidak punya C6, yang bersangkutan tetap bisa datang ke TPS mulai pukul 07.00-13.00," ujarnya.

Sementara itu bagi pemilih atau warga Jakarta yang belum terdaftar di DPT, yang bersangkutan tidak ada akan kehilangan hak pilihnya.

"Jika ingin menggunakan hak pilihnya bisa menunjukkan e-KTP atau Surat Keterangan (Suket) Dukcapil bahwa dia sudah merekam e-KTP-nya. mulai pukul 12.00-13.00," tutur Sumarno.

"Juga membawa Kartu Keluarga (KK) yang asli. Sehingga Kartu Keluarga menjadi syarat penting disamping e-KTP atau Surat Keterangan dari Dukcapil," ucapnya.

Titipkan HP

Syarat lain dalam mengikuti Pilkada DKI, kata Sumarno, para pemilih dilarang membawa kamera atau handphone saat di bilik suara.

"Kalau dititipkan ke TPS boleh, tapi saat ke bilik suara akan ada petugas yang memeriksa. Dan mohon HP-nya ditaruh. Di bilik suara tidak boleh membawa apa-apa. Silakan mencoblos pilihannya menggunakan alat coblos yang disiapkan," tutur Sumarno lagi.

Cara pencoblosan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI dilarang dengan cara merobek, karena itu dianggap tidak sah.

"Kemudian setelah pencoblosan, sebelum keluar, pemilih wajib mencelupkan jarinya sampai kukunya masuk ke tinta. Ini untuk bukti yang bersangkutan telah memberikan suara dan tidak boleh memberikan suara di TPS lainnya. Ini sesuatu yang sangat penting," tegasnya.

Sumarno mempersilakan warga sekitar TPS melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.

"Masyarakat boleh melakukan perekaman hasil pemungutan suara. C1 boleh difoto, divideokan, sebagai bukti kalau nanti ada persoalan di kemudian hari," jelasnya.

KPU sendiri akan melakukan scan C1 sertifikat hasil penghitungan suara. "Begitu sudah selesai penghitungan suara, ada satu lembar C1 yang akan kami kirimkan ke tingkat provinsi dan dilakukan scan secara periodik. Kami menargetkan dalam satu dua hari, 13.023 TPS itu selesai dan akan dipusatkan di hotel Bidakara," ujarnya.

Politis

Komisioner KPU DKI, Betty Epsilon Idroos, juga menekankan larangan warga yang menggunakan hak pilihnya untuk membawa telepon seluler ke dalam bilik suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Tidak boleh membawa handphone jenis apapun ke dalam bilik suara. Kalau bawa HP titipkan dulu ke KPPS," kata Betty di kantor KPU DKI, Salemba Raya,Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/2).

Larangan tersebut, dikatakan Betty, agar tidak ada indikasi yang bersifat politis. Pasalnya hak suara masing-masing individu bukan untuk dipublikasikan. "Selfie boleh di depan TPS, tapi jangan di bilik suara, indikasinya politis," ujarnya.

Warga DKI yang ingin mengabadikan momen lima tahunan tersebut tidak akan dilarang, jika 'menjepret' di luar bilik suara. Seperti memotret Formulir C1 yang menunjukkan hasil perolehan suara setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Tambora ditunda

Menurut Sumarno, pihaknya sudah mengirimkan sebagian besar logistik untuk penyelenggaran pemungutan suara pada 15 Februari 2017 besok. Setidaknya, ada 13.023 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diberikan logistik sejak Minggu (12/2) lalu.

"Tentang kesiapan logistik untuk kebutuhan Pilkada DKI. hari ini (kemarin --Red) logistik kebutuhan pemungutan dan perolehan suara sudah sebagian besar di kelurahan, dan besok (hari ini --Red) dipastikan seluruh logistik pilkada kita sudah sampai di TPS," katanya.

"Semua sudah. Mulai surat suara, kotak suara, tinta, bilik suara dan berbagai jenis form yang ada, itu semua sudah lengkap," tambah Sumarno.

Sedangkan Camat Tambora, Djaharud­din, mengaku terpaksa melakukan penundaan distribusi logistik pemilu.

Langkah itu diambil untuk mencegah kerawanan dan macet lalu lintas yang ada bila distribusi dilakukan Senin (13/2).

"Kita lakukan sehari sebelum pencoblosan," ucap Djaharuddin ketika dikonfirmasi, kemarin.

Djaharuddin beralasan, di Tambora kerawanan gesekan dalam Pilkada cukup kental. Masing masing paslon memiliki tim sukses di beberapa kelurahan sehingga indikasi gesekan makin kental terlebih, hari pencoblosan kurang dari 48 jam. (tn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: