
IDNUSA - Perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport-McMoRan Inc, mengancam akan menggugat pemerintah Indonesia ke arbitrase internasional. Induk PT Freeport Indonesia, perusahaan yang memiliki tambang emas dan tembaga Grasberg, di Papua tersebut enggan mengikuti permintaan pemerintah agar beralih status dari kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Rencana gugatan tersebut disampaikan Presiden Direktur Freeport-McMoRan, Richard C. Adkerson, di Jakarta, Senin 20 Februari 2017. Dia menyatakan sedang dalam tahap negosiasi dengan pemerintah. Freeport telah mengirim surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, pada Jumat, 17 Februari 2017.
Surat tersebut menjelaskan perbedaan pendapat antara Freeport dan pemerintah mengenai operasi KK dan IUPK. Jika dalam waktu 120 hari setelah surat tersebut dikirim tidak ada kesepakatan, kedua belah pihak berhak menyelesaikan masalah ke arbitrase. "Hari ini Freeport tidak melaporkan arbitrase, tapi kami memulai proses untuk melakukan arbitrase," kata Adkerson.
Tambang emas Grasbeg ternyata tidak hanya terbesar dibandingkan tambang Freeport di negara lain. Melainkan juga merupakan tambang emas terbesar di dunia dari sisi produksi.
Menurut laporan keuangan Freeport-McMoran Inc, hingga Desember 2016, perusahaan memiliki cadangan tambang di Papua, yakni untuk tembaga sebesar 26,9 miliar pound dan emas 25,8 juta ounce.
Jumlah cadangan tembaga Freeport di Indonesia adalah urutan ketiga setelah tambang di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Adapun untuk cadangan emas Freeport di Indonesia adalah yang terbesar. Sebab perusahaan hanya memiliki dua tambang emas di Indonesia dan Amerika Utara. Untuk tambang emas di Amerika utara jumlah cadangannya kecil hanya 0,3 juta ounce.
Dari sisi produksi, tambang emas Grasberg juga merupakan terbesar di dunia. Seperti dilansir investingnews.com pada 1 Desember 2016, yang merangking 10 besar tambang emas besar berdasarkan realisasi produksi pada 2015 dengan menganalisis data dari Thomson Reuters GFMS Gold Mine Economics. Tambang-tambang tersebut adalah :
1. Grasberg, Papua, Indonesia.
- Produksi emas : 1,23 juta ounce.
2. Goldstrike, Nevada, Amerika Serikat.
- Produksi emas : 1,05 juta ounce.
3. Cortez, Nevada, Amerika Serikat
- Produksi emas : 999 ribu ounce.
4. Pueblo Viejo, Republik Dominika.
- Produksi emas : 953 ribu ounce.
5. Yanacocha, Cajamarca, Peru.
- Produksi emas : 918 ribu ounce.
6. Carlin, Nevada, Amerika Serikat.
- Produksi emas : 886 ribu ounce.
7. Lihir, Papua Nugini.
- Produksi emas : 805 ribu ounce.
8. Boddington, Australia.
- Produksi emas : 794 ribu ounce.
9. Olimpiada, Rusia.
- Produksi emas : 760.100 ounce.
10. Kalgoorlie Super Pit, Australia.
- Produksi emas : 640 ribu ounce.
(tp)