
IDNUSA - Kehadiran Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab ditengah-tengah massa ratusan ribu aksi 212 jilid II di DPR, Selasa (21/2) membuat sebagian yang nyinyir bahwa Habib Rizieq berciut nyalinya dan hanya mengamankan dirinya saja terbantahkan.
Dalam sebuah ulasan salah satu media online, menyebutkan selama ini pengerahan massa FPI sebagai “barter” untuk membebaskan kasus yang mendera Habib Rizieq; atau, “tugas” Habib Rizieq untuk memanaskan Pilkada DKI sudah usai?.
Semua analisa tersebut terbantahkan, Habib Rizieq dalam orasinya mengatakan lebih baik massa membantu para korban banjir di Jakarta.
“Mari kita sama-sama pulang. Lebih baik kita sibukan membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir,” ucapnya di DPR.
Habib juga dirinya sejak kemarin juga disibukkan dengan pekerjaan membantu korban banjir dan mempersiapkan masjid. “Saya disibukan mempersiapkan masjid-masjid.
Selesai dari sini kita juga akan data ke lokasi banjir untuk memberi bantuan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Habieb juga meminta agar masa aksi tidak bertindak anarkis dan tidak terpancing oleh pihak yang ingin mengacaukan aksi damai yang disebut dengan Aksi 212.
Habib Rizieq menegaskan kehadirannya bersama ormas-ormas Islam bukan dalam rangka aksi untuk mengganti rezim, bukan untuk membuat negara sendiri, kehadiran aksi 212 ini untuk menuntut agar penista agama dihukum dan dipenjarakan.
“Siap berjihad? siap bela negara, siap bela Islam, siap bela NKRI?,” tandasnya.
Habieb Rizieq mengatakan kedatangannya bersama forum umat Islam (FUI) untuk menuntut lima tuntutan, yakni segera berhentikan dan tangkap serta penjarakan Ahok si penista agama.
Praktis dugaan aksi 212 jilid 2 yang dianggap akan menguasi gedung DPR pun terbantahkan juga, analisa intelijen yang membesar-besarkan massa FUI ini akan tidak kondusif kecele, pasalnya sekira pukul 13.30, massa aksi 212 mulai berjalan meninggalkan Gedung DPR RI dan menuju rumah mereka masing-masing. (kn)