
IDNUSA - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengungkapkan target pariwisata dalam lima tahun ke depan hingga 2019 harus memberikan kontribusi pada perekonomian (PDB) nasional sebesar delapan persen. Atau dari sektor ini diharapkan bisa menghasilkan devisa Rp 240 triliun.
Itu merupakan amanat Presiden Joko Widodo agar pertumbuhan sektor pariwisata dipercepat dan diakselerasikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dari target itu, kunjungan wisatawan diharapkan bisa meraih 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di tanah air.
Juga, di sektor pariwisata diharapkan bisa mendongkrak terbukanya lapangan kerja baru. Dimana dari target yang ada, bisa menciptakan 13 juta lapangan kerja.
Arief menjelaskan, meningkatnya indeks daya saing pariwisata Indonesia yang pada 2014 berada di ranking 70, tahun 2015 meningkat di ranking 50, dan tahun 2019 akan berada di ranking 30 dunia sangat penting artinya dalam menghadapi persaingan global.
“Wisatawan dunia akan memilih berlibur ke destinasi negara-negara yang memiliki ranking yang bagus dengan pertimbangan karena akan lebih nyaman,” kata Arief Yahya pada pembukaan Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Pantai Halong, Ambon, Rabu (8/2).
Dia mengatakan, pemerintah terus berusaha memperbaiki unsur-unsur yang menjadi kelemahan pariwisata Indonesia. Menurut Travel and Tourism Competitiveness Report 2015 yang dibuat oleh World Economic Forum (WEF), di kawasan ASEAN, pariwisata Indonesia berada di peringkat keempat setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Ada beberapa unsur yang masih berada di bottom five (rank) seperti safety and security Indonesia berada pada urutan 83, sedangkan Singapura 8, Malaysia 42, dan Thailand 132.
Untuk unsur health and hygiene Indonesia berada di urutan 109, sedangkan Singapura 61, Malaysia 73, dan Thailand 89.
“Semua unsur yang menjadi kelemahan ini terus kita perbaiki dengan melibatkan stakeholder, pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, pers, dan komunitas masyarakat atau sebagai kekuatan penta helix. Sinergisitas penta helix ini merupakan kunci sukses dalam mengembangkan pariwisata nasional khususnya dalam mewujudkan target 20 juta kunjungan wisman pada 2019,” kata Arief.
Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona, menurut Arief, dimaksudkan untuk mengajak masyarakat menciptakan iklim yang kondusif bagi kepariwisataan Indonesia.
Yakni dengan menjadi tuan rumah yang baik dengan menerapkan unsur-unsur Sapta Pesona yaitu; aman, tertib, bersih, indah, sejuk, ramah dan kenangan.
Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Pantai Halong, Ambon secara resmi diluncurkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, Gubernur Maluku, Said Assagaff, dan Ketua Umum PWI, Pusat Margiono.
Gerakan ini masih dalam rangka mendukung Hari Pers Nasional (HPN) sekaligus menjadi momen penting untuk mempromosikan potensi pariwisata Maluku, khususnya Ambon yang dikenal dengan Ambon Manise itu.
Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona merupakan satu di antara sepuluh program prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tahun ini.
Hal itu sebagai upaya meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di ranah persaingan global antara lain dengan memperbaiki kelemahan pada unsur; safety and security, health and hygiene, ICT readiness, enviromental sustainability, maupun tourist service infrastructure. (ps)