logo
×

Kamis, 16 Februari 2017

Tersangka WNI Pembunuh Kakak Tiri Kim Jong-un, Ditangkap Bersama Pacarnya

Tersangka WNI Pembunuh Kakak Tiri Kim Jong-un, Ditangkap Bersama Pacarnya

IDNUSA - Tersangka pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kim Jong-nam, mengaku tidak tahu kalau dia sudah membunuh seseorang. Salah seorang tersangka yang ditahan atas pembunuhan Kim Jong-nam itu menyebutkan kalau dia pikir apa yang dilakukannya hanya bercanda belaka.
Jong-nam diyakini disemprot dengan ricin atau racun ikan mematikan oleh dua perempuan di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia. Salah satu tersangka, perempuan berkebangsaan Vietnam bernama Doan Thi Huong.

Perempuan berusia 28 tahun itu mengaku disuruh temannya menyemprotkan cairan ke Jong-nam. ”Mereka bilang itu bercanda saja. Saya tidak tahu kalau itu bertujuan untuk membunuhnya,” katanya kepada Oriental Daily.

Penangkapan Doan juga diikuti oleh penangkapan warga negara Indonesia. Dalam keterangan yang dirilis kepolisian kerajaan Malaysia, mereka menangkap Siti Aishah, perempuan kelahiran Serang, Banten.

Dalam identitas paspor yang dibagikan kepolisian, namanya tertulis Siti Aisyah. Dia kelahiran 11 Februari 1992 di Serang, Banten. Paspor bernomor A 9601796 itu dibikin pada 14 November 2014 dan akan habis masa berlakunya pada 2019. Terlihat pula kalau paspor tersebut dibikin di Kantor Imigrasi Jakarta Barat. Selain Siti Aisyah, polisi juga menangkap pacarnya. Namun, identitas pacar Siti belum diungkapkan. Dengan penangkapan itu, artinya sudah tiga orang ditahan.

Dalam laporan otopsi, terungkap kalau racun ricin yang disemprotkan ke Jong-nam sangat berbahaya. Malaysia Star menulis, ricin adalah zat kimia umumnya yang ditemukan dalam tanaman. Dalam jumlah kecil itu mungkin tidak berbahaya, namun itu adalah kandidat utama untuk membuat racun.

Ricin juga ada pada hati ikan buntal, namanya tetrodotoxin. Racunnya 1.200 kali lebih mematikan dibandingkan sianida. (jp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: