logo
×

Selasa, 28 Februari 2017

TKI Asal Lombok Mengaku Ginjalnya Dicuri di Qatar, Nusron: Ginjalnya Masih Ada

TKI Asal Lombok Mengaku Ginjalnya Dicuri di Qatar, Nusron: Ginjalnya Masih Ada

IDNUSA - Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, membantah pengakuan TKI asal Lombok, Sri Rabitah, yang mengaku kehilangan ginjal dan diduga dicuri oleh majikannya saat bekerja di Qatar.

Menurut Nurson, ginjal Sri Rabitah masih ada berdasarkan laporan dan hasil koordinasi dengan pihak RSUD Provinsi NTB, yang diwakili oleh Wakil Direktur Pelayanan dan dokter bagian Radiologi RSUD.

"Diterangkan bahwa secara keilmuan operasi pengangkatan ginjal merupakan tindakan medis yang sangat kompleks. Hasil deteksi atau Pra operasi ginjal membutuhkan waktu satu minggu dan pasca operasi membutuhkan waktu dua minggu. Dari pihak dokter menjelaskan bahwa kedua ginjal Sri Rabitah masih ada, namun ada selang yang masih tertanam yang perlu untuk dikeluarkan. Selang tersebut dipasang untuk memperlancar saluran kemih," kata Nusron di gedung DPR RI, Jakarta, hari ini.

Kemarin, Sri Rabitoh mengadu kepada Bupati Lombok Utara perihal kejadian yang menimpanya tiga tahun silam. Dia mengaku telah kehilangan salah satu ginjalnya ketika bekerja di Doha, Qatar pada 2014 lalu. Menurut dia, majikannya tiba-tiba memintanya untuk menjalani operasi, tanpa izin dari pihak keluarga, termasuk tanpa sepengetahuan dirinya.

Dia pulang ke Tanah Air pada 24 Juli 2014 dan baru menyadari kalau ginjal kanannya sudah tidak berada di tubuhnya. Ia baru mengetahui, setelah memeriksakan kesehatannya ke RSUD Tanjung Lombok Utara, Januari lalu.

Meski demikian, Nusron menjelaskan, untuk memastikan bahwa kedua ginjal Rabitoh masih ada operasi akan dilakukan pada 2 Maret mendatang. "Pengeluaran selang/operasi akan dilakukan pada tanggal 2 Maret 2017," kata Nusron.

Rabitoh, kata Nusron, sudah menjalani pemeriksaan di RSUD NTB dan perwakilan BP3TKI Mataram bersama tim dokter menemui Sri Rabitah. Saat itu, pihak dokter menjelaskan kondisi Rabitoh kepada perwakilan BP3TKI Mataram serta Pemkab Lombok Utara.

Nusron mengatakan, pihak RSUD, BP3TKI Mataram, bersama Rabitoh sudah melakukan klarfikasi bahwa telah terjadi kesalahpahaman terkait informasi bahwa salah satu ginjalnya tidak ada.

"Selain itu TKI itu juga meminta maaf kepada publik atas penyebaran informasi yang keliru," kata Nusron. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: