 |
| Eksekusi mati Jurgen Gustav Kantner (Foto: Istimewa) |
Video tersebut diposting ulang oleh lembaga pemantau aktivitas terorisme SITE pada Senin (27/2).
Dalam video tersebut, terlihat Kantner duduk di tanah, di belakangnya anggota Abu Sayyaf membawa benda tajam sejenis celurit.
Kantner mengatakan bahwa dia akan dieksekusi karena tenggat waktu pembayaran tebusan telah lewat. "Sekarang mereka akan membunuh saya," kata pria 70 tahun itu.
Sesaat setelah mengatakan itu, dia dieksekusi mati. SITE menduga peristiwa itu terjadi di hutan provinsi Sulu.
 |
| Tentara bagikan foto buronan anggota Abu Sayyaf. (Foto: Reuters//Marconi B. Navales) |
Pejabat Filipina mengatakan tebusan yang diminta adalah 605 ribu dolar AS atau lebih dari Rp 8 miliar.
Dalam video sebelumnya, Kantner telah mengatakan bahwa dia akan dieksekusi mati jika tebusan tidak dibayarkan.
Kantner diculik oleh kelompok yang telah berbaiat kepada ISIS itu pada November lalu saat berlayar dengan perahu yacht miliknya dekat Sabah. Dia lantas dibawa ke Jolo. Kawannya tewas ditembak mati karena mencoba melawan dalam peristiwa itu.
Laporan eksekusi Kantner muncul pada Minggu lalu, namun militer Filipina baru mengkonfirmasi pada Senin. Militer Filipina berjanji akan memburu pelaku dan mendapatkan jasad Kantner untuk diserahkan kepada keluarganya.
Diberitakan Reuters, Abu Sayyaf saat ini masih menyandera 26 orang, terdiri dari 13 warga Vietnam, tujuh warga Filipina, seorang warga Belanda, Jepang, dua warga Indonesia, dan dua Malaysia. (kp)
