
IDNUSA, JAKARTA - Ratusan warga wilayah Manggarai, Jakarta Selatan, melakukan longmarch menuju kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jumat 24 Maret 2017.
Aksi ini dilakukan terkait rencana pembangunan DDT Manggarai-Bandara Soetta yang mengancam kediaman mereka yang selama ini ditinggali.
“Kita tidak demo. Kami hanya ingin minta tolong Komnas HAM menyampaikan aspirasi kita ke pemerintah,” tutur salah satu warga, Sardarajab atau biasa disapa Daeng di hadapan warga.
Meskipun pemerintah pusat belum mengeluarkan surat resmi mengenai pembangunan tersebut, para warga yang bertempat tinggal di RW 12 Kelurahan Tebet, Jakarta Selatan merasa terancam tanahnya akan digusur.
Oleh sebab itu, mereka ingin mengutarakan kecemasan akan proyek tersebut yang akan dibangun di wilayahnya kepada Komnas HAM.
Terlihat, warga, yang berjumlah ratusan, sudah siap untuk melakukan longmarch. Ada yang membawa spanduk, juga papan bertuliskan aspirasi. Warga yang turut dalam aksi ini berasal dari RT1 sampai RT12 di RW 12 Manggarai Jakarta.
Pada kesempatan itu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tebet, Nurdin Arahman, terlihat mendampingi aksi long march ini. Ia mengaku hanya menjalankan tugasnya sebagai polisi.
“Jangan merasa risih dengan keberadaan kami. Kami hanya ingin menemani bapak-ibu agar hari ini berjalan kondusif,” tutur Nurdin seraya disambut sorak “Amin!” oleh warga.
PT. Kereta Api Indonesia berencana melaksanakan proyek pembangunan Stasiun Kereta Soekano-Hatta di sekitar wilayah RW 12 Manggarai Jakarta Selatan.
Berkenaan dengan itu, terutama warga Manggarai yang telah tinggal sejak 1954, merasa terancam atas proyek tersebut. Mereka merasa hak asasinya direnggut dan dimiskinkan secara sistematis. Oleh sebab itu, tujuan aksi longmarch ini yaitu meminta Komnas HAM agar memanggil Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan lagi segala aspek yang merugikan warga sekitar. (akt)