logo
×

Sabtu, 11 Maret 2017

Dilaporkan Pencemaran Nama Baik, ini Pesan Prabowo Subianto buat Sandiaga Uno

Dilaporkan Pencemaran Nama Baik, ini Pesan Prabowo Subianto buat Sandiaga Uno

IDNUSA - Sandiaga Uno melakukan pertemuan rutin dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2017) malam.

Dalam pertemuan itu hadir pula Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani, dan Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta M Taufik.

Sandiaga Uno bersama petinggi Partai Gerindra saat itu melakukan evaluasi terhadap dinamika yang terjadi selama putaran kedua Pilkada Jakarta sejak hari pertama sampai Kamis (9/3/2017).

Cawagub nomor pemilihan tiga itu mengaku juga membicarakan masalah kasus pencemaran nama baik tahun 2013 silam dengan Prabowo Subianto.

"Saya laporkan hal itu juga kepada Pak Prabowo dan beliau percaya kepada saya dan bilang 'You are a big boy, you can handle it'," ujar Sandiaga Uno kepada awak media.

Sadiaga Uno menjelaskan bahwa Prabowo Subianto memintanya untuk berani menghadapi tantangan tersebut dan tidak melebih-lebihkannya sebagai drama.

"Dia berpesan hadapi saja, jangan dibuat mellowdrama. Beliau menjelaskan bahwa menjadi pemimpin harus berani menghadapi persoalan seperti itu, saya jadi berpikir bahwa apa yang dihadapinya tahun 2009 dan 2014 jauh lebih dahsyat," tegasnya.

Indikasi Kecurangan

Konsolidasi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta kubu pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno kembali digelar.

Kali ini, tim pemenangan Anies-Sandi bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto beserta jajaran.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang hadir dalam konsolidasi mengungkapkan jika Tim Pemenangan Anies-Sandi kini tengah menyusun strategi untuk memenangkan Paslon nomor urut tiga itu dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Salah satunya adalah mencegah kecurangan seperti terjadi pada putaran pertama.

"Ini kan (Pilkada DKI Jakarta) suara rakyat, yang menentukan (pemimpin) rakyat di TPS. Kita tidak ingin dicurangi seperti yang kemarin (putaran pertama) itu curangnya luar biasa, di apartemen dan perumahan tertentu ada yang surat undangan dibeli. Itu laporan yang kita terima," ungkapnya usai pertemuan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (10/3) malam.

Kecurangan yang disangkakannya dilakukan oleh oknum pemerintah itu sengaja dilakukan untuk menjegal Anies-Sandi mendapatkan suara.

Dirinya sangat yakin atas hal tersebut, walau tidak dapat dibuktikannya secara langsung.

"Iya banyak (oknum pemerintah), oknum penguasa kan kelihatan. Itu (kecurangan) seperti terasa tapi sulit dibuktikan. Tapi jelas sekali kok dari penguasa yang tertinggi. Ya tertinggi pikir aja kira-kira siapa? Itu pendapat saya," tegasnya.

Walau berat, lanjutnya, perjuangan untuk menciptakan demokrasi yang jujur dan adil harus terus diperjuangkan.

Dirinya pun menyinggung jika aparatur negara diantaranya Polri dan Badan Intelejen Negara (BIN) serta Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus bersikap netral.

"Demokrasi harus jujur adil, tidak boleh ada upaya kecurangan untuk berpihak. Aparat keamanan juga demikian, saya kira aparat keamanan tidak boleh berpihak apa itu Polri atau BIN. Jadi harus menjadi aparatur yang neutral, begitu juga dengan KPUD-Bawaslu," tutupnya. (tn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: