
IDNUSA, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menuding, rapat koordinasi atau Rakor Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) merupakan tindakan provokasi untuk menyulut perpecahan di tubuh partai beringin.
Menurut Idrus, saat ini ada upaya politik belah bambu yang bisa merusak soliditas Partai Golkar, dengan menghembuskan isu kasus dugaan korupsi e-KTP yang diduga melibatkan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
"Itu (pertemuan) justru melakukan provokasi dan sebenarnya menyulut perpecahan di Golkar," kata Idrus di DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Baca: Generasi Muda Golkar: Novanto Harus Nonaktif, Setelah Tersangka Segera Munaslub!
Kendati demikian, Idrus menegaskan kalau Partai Golkar sampai saat ini masih tetap solid, meski ada pihak-pihak yang ingin memecah belah.
"Golkar solid tidak ada masalah," tukasnya.
Saat disinggung apakah akan memberi sanksi kepada kader Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) perihal adanya upaya provokasi perpecahan partai beringin, Idrus mengaku belum akan mengambil sikap apapun.
"Kita ingin melihat kalau mereka cinta Golkar cukup lah dua tahun kemarin ada perpecahan partai ini. Saya kira ini justru perlu ada pertanggungjawaban sosial kepada kita semua, itu aja," pungkasnya.
Sebelumnya, GMPG menggelar rapat koordinasi di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017). Rakor itu dipimpin Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia dan dihadiri sejumlah tokoh muda Golkar, di antaranya Sirajuddin A Wahab, Mirwan Bz Vauly, Lamhot Sinaga, Arnanto Nurprabowo, Heru Dewanto, Indra J Piliang, Paul Hutajulu, Oheo Sinapoy, M Misbach Shaim, Dedy Ariyanto, Syamsul Rizal, Aisyah Ulfa, Suci, Irham Kamaruddin, Novel Hilabi, M. Ikhsan, dan Alamanzo Bonara.
Mereka mengadakan Rakor guna menyikapi dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP. (ts)