
IDNUSA - Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kerjasama Parlemen Indonesia dan Arab Saudi, Tamsil Linrung menilai Arab Saudi merupakan mitra penting Indonesia di bidang ekonomi dan perdagangan.
"Meskipun nilai perdagangan kedua negara mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir ini, namun tentu kita berharap nilai perdagangan kedua negara dapat ditingkatkan," kata Tamsil kepada TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (3/3/2017).
Total volume perdagangan kedua negara pada 2015 sebesar 5,48 miliar Dolar Amerika. Pada 2016, dari Januari sampai Oktober, tercatat sebesar 3,39 miliar Dolar Amerika.
Arab Saudi, tambah Tamsil, adalah pasar yang besar untuk ekspor berbagai produk halal Indonesia. Oleh karena itu, Tamsil berharap pasar ekspor halal Indonesia ke Arab Saudi semakin meningkat ke depan.
"Saya menyambut baik rencana investasi Arab Saudi di Indonesia sebagai tindak lanjut kesepakatan kerjasama Jeddah September 2015. Perlu kiranya agar pengusaha Arab Saudi melakukan diversifikasi investasi di Indonesia, seperti di bidang energi, pertanian dan infrastruktur maritim," jelasnya.
Di sisi lain, Tamsil menilai lawatan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulazis Al Saud menjadi momentum bersejarah dan berkah bagi bangsa Indonesia. Sebab, atas kebijakan dan kemurahan hati Raja Salman, kuota haji Indonesia telah kembali ke angka 211 ribu jamaah, dan bertambah 10 ribu pada musim Haji 2017.
"Kebijakan pemulihan kuota haji ini sangat berarti bagi umat Islam di Indonesia. Pasalnya kuota haji dan daftar tunggu selalu menjadi masalah setip tahunnya. Kami sangat berterimakasih atas kebaikan hati Raja Salman," terangnya. (ts)