logo
×

Rabu, 15 Maret 2017

Viral di Medsos, Benarkah Guru TK Ajarkan Kebencian Soal Ahok?

Viral di Medsos, Benarkah Guru TK Ajarkan Kebencian Soal Ahok?
viral soal pernyataan di media sosial tentang orantua murid yang mengelurakan anaknya dari sekolah Al Azhar Kemang
IDNUSA - Masalah pemimpin muslim dan non muslim masih menjadi perdebatan bahkan, masalah ini kian merebak ke dunia pendidikan. Sedang viral di media sosial tentang salah satu tindakan orangtua murid sekolah Al Azhar Kemang yang sengaja mengeluarkan anaknya karena memberikan materi yang cukup sensitif yakni mengatakan, Ahok adalah orang yang buruk karena dia seorang kristiani dan tidak menjalankan sholat lima waktu.


Akun yang disamarkan itu juga telah banyak dikomentari netizen, salah satunya Iwan H. Suriadikusumah. Namun, komentar itu saat ini sudah dihapus diakun facebooknya begitu juga dengan akun twitter @Sarah_Pndj.


Dihubungi arah.com, pihak Pengurus Yayasan Syifa Budi beserta seluruh Pimpinan Sekolah Al-Azhar Syifa Budi Jakarta (Al-Azhar Kemang), menyampaikan bahwa berita tersebut tidak benar dan telah merusak nama baik sekolah kami.

Pihak sekolah yang tidak ingin disebutkan namanya ini menjelaskan, Sekolah Al-Azhar Syifa Budi, yang didirikan oleh Alm. Kolonel CPM (Purn.) H. Maulwi Saelan, sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Nasionalisme.

"Nila ini merupakan salah satu nilai dasar dalam perumusan program sekolah seperti bela negara, cultural day serta pertukaran budaya dengan negara lain," tegasnya.

Ia menegaskan, bahwa menyebarkan suatu informasi/berita yang tidak benar di media sosial dapat dikategorikan sebagai perbuatan pencemaran nama baik sebagaimana diatur dalam Pasal 27 Ayat 3 UU ITE.

"Sebelum menyebarluaskan informasi dan menyebarkan berita-berita yang belum jelas kebenarannya, khususnya di social media serta membiasakan untuk mengklarifikasi atau menanyakan langsung kepada pihak terkait," pungkasnya.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: