![]() |
Anies Baswedan menjumpai pendukungnya di Jakarta, pada Januari 2017. Pasangan calon Anies-Sandi beberapa kali mengunjungi masjid dan mengutarakan program kerja mereka jika terpilih menjadi gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta. |
IDNUSA, JAKARTA - Belakangan ini pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno banyak ditimpa berbagai isu tak sedap. Salah satunya kemunculan ratusan spanduk bertuliskan fitnah di seluruh wilayah Ibu Kota.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Media Anies-Sandi Naufal Firman Yursak meyakini itu tidak akan berpengaruh kepada tingkat pemilih pada pemungutan suara Rabu 19 April 2017. Pasalnya, kata dia, masyarakat Ibu Kota sudah pintar untuk membedakan pesan-pesan yang tidak sesuai fakta.
“Kita percaya bahwa warga Jakarta ini sudah cerdas sehingga mereka bisa membedakan mana pesan-pesan kampanye Anies-Sandi, mana kampanye hitam,” ujarnya kepada Okezone, Rabu (5/4/2017).
Menurutnya, pihaknya tidak akan mengambil pusing terkait kampanye hitam tersebut. Itu karena, pihaknya tetap akan fokus kepada pematangan tiga program unggulan, yakni pendidikan yang berkualitas, KJP Plus, dan pemberian lapangan kerja melalui program One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship (OK OCE).
“Saat berkampanye kami tetap fokus kepada tiga program utama,” ucapnya.
Ia meminta pihak kepolisian khususnya Polda Metro Jaya untuk membantu mengungkap oknum penebar spanduk fitnah yang ditujukan kepada Anies-Sandi.
"Kami yakin polisi bisa memperlihatkan dan menunjukkan kepada masyarakat juga Bawaslu siapa pihak-pihak yang memasang spanduk ini karena pemasangan spanduk itu dipasang di tempat yang strategis," ujarnya. (ok)