logo
×

Minggu, 09 April 2017

Hasto: Ahok Juga Jalankan Pancasila, Bangun Masjid Besar

Hasto: Ahok Juga Jalankan Pancasila, Bangun Masjid Besar

IDNUSA, JAKARTA - Pagelaran wayang kulit memukau ribuan masyarakat di Kelurahan Kebagusan dan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tadi malam (Sabtu, 8/3).

Bupati Tegal, Ki Enthus Susmono bertindak sebagai dalang dengan membawakan lakon Makrifat Dewaruci.

Memakai tema 'PDI-Perjuangan rumah kebangsaan untuk Indonesia Raya', acara ini sekaligus sebagai hajatan politik. Hadir juga dalam acara itu Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, putri Proklamator RI Sukmawati Soekarnoputri maupun Lurah hingga RT dan RW di sekitar Kebagusan dan Lenteng Agung.

"Melalui wayang ini kita ingat kembali persatuan bangsa. Juga belajar bagaimana Islam masuk ke Indonesia dan Sunan Kalijogo memakai wayang sebagai sarana menyebarkan agama Islam. Ada dimensi ketuhanan dan memperhatikan dimensi sosial. Melalui wayang kita melihat tatanan kehidupan melawan keankaramurkaan dilakukan," kata Hasto dalam keterangannya.

Sehingga, kata dia, PDIP sebagai rumah kebangsaan untuk Indonesia Raya sangat penting karena dalam Pilkada DKI Jakarta ini banyak yang mau mengingkari prinsip dasar kekuatan bangsa Indonesia.

"Dengan prinsip kebangsaan inilah Indonesia dibangun untuk semua warga negara tanpa membedakan status sosial, jenis kelamin, suku, ras, agama. Makanya PDI-P tidak pernah membedakan-bedakan sesama masyarakat Indonesia," jelasnya.

Hasto menegaskan Ahok juga menjalankan Pancasila dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Ahok membangun masjid yang besar di Daan Mogot, juga perhatian dengan makam Mbah Priuk, Kali Jodo sekarang dibuka RPTRA yang nanti dibangun masjid pula," paparnya.

Tidak hanya itu, menurut dia, Ahok juga membentuk pasukan orange, hijau, biru, dan merah.

"Semuanya untuk warga Jakarta," tegasnya.

Pada kesempatan sama, Ki Enthus sebekum memulai pentas mengatakan bahwa ia diminta DPP PKB untuk mensukseskan Basuki-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Tak ada larangan dalam agama Islam untuk wayang. Bahkan sebaliknya wayang adalah sarana untuk dakwah.

"Para ulama dan kiai NU menegaskan bahwa wayang adalah sarana dakwah Islam," ujar Ki Enthus. (rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: