IDNUSA, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Syafi’i, mengaku tak terkejut dengan permintaan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan agar pengadilan menghentikan sementara proses persidangan kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut dia, sejak dari awal pun sudah tercium keberpihakan Polri pada calon Gubernur DKI Jakarta besutan PDIP tersebut.
“Saya ingin mengatakan bahwa dari awal inikan keberpihakan kepolisan kepada Ahok itu sudah terlalu ketara,” ujar dia.
Akibatnya, menurut dia Polri pun rela mengabaikan prinsip penegakan hukum demi melindungi Ahok dari jerat hukum.
“Sehingga mereka mengabaikan etika aparat penegak hukum,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa pengadilan memiliki aturan tersendiri dalam melakukan proses penegak hukum. Hal ini tidak bisa diintervensi sekalipun oleh Polisi.
“Adalah tim hakim yang menangani setiap perkara, ” kata Syafi’i.
Ia mengingatkan, jangan sampai Polri justru sebaliknya membuat keresahan kepada masyrakat menjelang pelaksanaan pemilihan gubernur DKI Jakarta.
“Kita ingin mengatakan begini sebenarnya pemerintah kita sudah gagal untuk berharap kepada Kapolri atau Kapolda Metro Jaya itu netral sebagai aparat penegak hukum kita sudah gagal, tapi maunya jangan terlalu nampak gitu, karena rakyat sudah tahu kemana arah keinginan Kapolda Metro itu,” sebut politikus Gerindra itu.
“Jadi permainan yang sudah ketara ini jangan nampak lagi, keberpihakan yang sudah terlihat jangan terlalu dinampakan lagi,” tandasnya. (akt)
