
IDNUSA, JAKARTA - Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM) dan Tim Advokasi Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GPNF MUI), Ahmad Mihdan membantah adanya rencana aksi setelah 313. Terkait rapat di Menteng dan Kalibata, Mihdan mengatakan rapat tersebut untuk membahas Pilkada.
"Enggak benar, untuk Al Khaththath ya. Al Khaththath tidak tahu menahu karena ini kan yang ditangkap lima orang. Kaitannya dengan rapat itu untuk membahas Pilkada. Enggak ada bahasan makar," ungkapnya saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (5/04).
Terkait rapat di dua lokasi Kalibata dan Menteng, Mihdan mengatakan jika Al Khaththath justru tidak mengetahui adanya rapat di Menteng. "Makar apa itu enggak ada. Yang rapat di dua tempat. Yang di Menteng Al Khaththath malah enggak tahu sama sekali," imbuhnya.
Mihdan mengatakan jika rapat yang membahas aksi setelah 313 belum ada. Pihaknya baru membahas sampai aksi 313.
"Agenda lain setelah 313 enggak ada. Kita baru membahas 313. Ya baru 313 saja beliau ( Al Khaththath) sudah ditangkap duluan," pungkasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, ada beberapa agenda yang akan dilakukan oleh para tersangka makar tersebut. Nantinya agenda setelah aksi 313 akan lebih besar. Sebab, agenda aksi pada 30 dan 31 Maret hanyalah pemanasan.
Kegiatannya tidak hanya di Jakarta, namun serentak di lima kota Indonesia, yaitu Makassar, Surabaya, Yogyakarta,Bandung, dan Jakarta yang akan digelar dalam waktu bersamaan. (mdk)