logo
×

Sabtu, 29 April 2017

Terkuak, Ini Pembicaraan Ahok Saat Bertemu Jokowi di Bidakara

Terkuak, Ini Pembicaraan Ahok Saat Bertemu Jokowi di Bidakara

IDNUSA, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada acara Musyawarah Rembuk Nasional di Hotel Bidakara, kemarin sempat berbicara dengan presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Basuki mengatakan, Jokowi sempat menyinggung permasalah kemacetan yang terjadi di Jakarta, salah satunya di Pancoran.

Ahok, sapaan Basuki, mengingatkan Jokowi bahwa kemacetan di Pancoran telah mereka putuskan ketika menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2014 lalu.

"Saya kemarin ketemu pak Jokowi. Dia mengeluhkan Pancoran yang macet. Aku ingatkan 'Kan dulu kita yang putuskan pak'," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/4/2017)

Menurut Ahok, kemacetan di Pancoran bisa saja tidak separah sekarang atau hanya berkisar 20 persen dari rencana pembangunan fly over, dengan syarat pembagunan secara pelan.

"Mau macet 20 persen dengan bangun pelan tapi nambah mobil terus sama saja," sebutnya.

Mantan bupati Belitung Timur ini menambahkan, saat itu dirinya dan Jokowi sama sekali tidak memikirkan cost politic, dimana pembangunan FO Pancoran yang menyebabkan kemacetan parah berdampak pada politik mereka.

"Kita nggak hitung cost Politik. Gak ada keuntungan politik. Yang penting jalan saja buat perbaikan. LRT, MRT, underpass, biar saja lah Jakarta macet, nanti juga enak," ungkap Ahok.

Untuk diketahui kawasan Pancoran menuju Jalan Gatot Subroto kini sering dikeluhkan masyarakat karena macet parah. Salah satu penyebabnya adalah sedang dibangunnya fly over (FO) Pancoran.

Ketika Jokowi dan Ahok menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, diputuskan akan dibangun flyover (FO) Pancoran. Saat itu, konsultan pembangunan pernah menyampaikan kepadanya dan Jokowi bahwa pembangunan FO jika dibangun sekaligus tanpa terputus, kemacetan bisa mencapai 80 persen. (ar)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: