
NUSANEWS, MOSUL - Amerika Serikat mengakui telah membunuh ratusan warga sipil di Irak akibat serangan udara yang dilancarkannya di Mosul pada bulan Maret lalu.
Dilansir BBC, Jumat (26/5/2017), Komando Pusat AS (CentCom) mengatakan selain melakukan serangan udara, pihaknya juga menempatkan dua penembak jitu.
Serangan berupa bahan peledak yang ditempatkan di sejumlah gedung yang ada di ibu kota Irak. Warga pun hanya bisa pasrah berlindung di bawah lantai saat peristiwa terjadi.
“Sementara dalam insiden lain, 35 warga sipil tewas pada hari Kamis di Suriah timur,” kata pemantau.
Menurut Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah, korban terbunuh merupakan keluarga pejuang negara Islam (IS) dan anak-anak. Serangan tersebut menargetkan kota Mayadeen yang dipegang IS di provinsi Deir Ezzor.
CentCom mengungkapkan serangan tersebut berdasarkan permintaan pasukan keamanan Irak. Alasannya, pasukan koalisi akan merebut kota tersebut dari IS.
“Jenis serangan yang kami pilih itu sudah berdasarkan pertimbangan kerusakan yang terjadi sebagai akibatnya,” kata salah satu pejabat AS.
“Namun kami berbelasungkawa kepada semua pihak yang terkena dampaknya,” ucap Mayor Jenderal Joe Martin. (km)