
NUSANEWS, JAKARTA - Peneliti Sosial dan Politik dari Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun mengatakan respon dunia internasional terkait kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama itu terlalu berlebihan. Ia menilai, fakta di Indonesia tidak seperti persepsi yang berkembang di luar negeri.
"Respon dunia internasional itu berlebihan. Katanya, Indonesia ini memasuki masa intoleran? Faktanya tidak begitu. Ini menjadi intoleran karena diproduksi oleh elit. Bukan sebagai faktor sosiologis," kata Ubedilah usai berbicara di diskusi bertajuk "Dramaturgi Ahok" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2017).
Menurut Ubedilah, isu intoleran itu hanya bikinan para elit politik. Ia menjelaskan, sikap intoleran itu tidak muncul sebelum Pilkada DKI. Begitu memasuki Pilkada, isu tersebut baru mengemuka.
"Tidak ada gaduh di Jakarta. Itu hanya untuk kemenangan politik mereka yang kontestasi, baik dari kubu Ahok maupun kubu Anies. Bisa jadi bukan Ahok atau Anies-nya, tapi pendukungnya atau timsesnya yang produksi isu intoleran itu," pungkasnya.
Karena itu, Ubedilah meminta para elit meredam isu tersebut. Ia bahkan meminta Presiden Joko Widodo turun tangan.
"Kalau mereka benar-benar pemimpin, Anies atau Ahok, atau bahkan Jokowi, mereka perintahkan dong rakyat untuk diam. Negara ini mahal, jangan sampai karena itu kita jadi terkoyak," tandasnya. (ar)