
NUSANEWS, JAKARTA - Ledakan di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, jadi buah bibir warganet. Polisi pun menjadi korban dari ledakan tersebut.
Melalui akun jejaring sosial Twitter, warganet ramai-ramai memberikan cuitan terkait peristiwa yang dikabarkan terjadi Rabu (24/5/2017) malam itu.
Komisaris salah satu lembaga negara Boni Hargens mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan umat Islam dan sarat provokatif.
“Negeri bom” yg lu mau perjuangkan? Habis bom,obor? Come on…Pancasila is the best! Jgn jadikn negeri ini ladang bom spt Suriah!!!,” tulis Boni di Twitter (25/5) melalui akun @bonihargens. (Update: Tulisan ini telah dihapusnya - red)
Sontak saja cuitan Boni diserbu netizen, bahkan akun twitter resmi Puspen TNI pun menegur keras cuitan Boni yang dinilai akan menghancurkan persatuan.
@Puspen_TNI "kalimat Anda spt bom yg menghancurkn persatuan. Ayolah bijak berkomentar."
@bonihargens kalimat Anda spt bom yg menghancurkn persatuan. Ayolah bijak berkomentar.— Pusat Penerangan TNI (@Puspen_TNI) May 25, 2017
Cuitan teguran keras Puspen TNI kepada Boni ini pun di sambut oleh netizen:
@Privideniya_TL @Puspen_TNI @bonihargens Koq PROVOKATOR dan Tukang FITNAH— Fiona #BelaULAMA (@FionaSoleha) May 25, 2017
Bisa dipercaya jadi Komisaris @Antara_LKBN ?
Mohon Dicopot Pak @jokowi @rudiantara_id
Matur Nuwun🙏
— '' GAEK SEGEH '' (@pompa_ameh) May 25, 2017
@pompa_ameh @Puspen_TNI @bonihargens @jokowi Pancasila tidak akan menjadi baik jika orang seperti bony2 ini yang bersembunyi dibaliknya. Antara jadi rujukan situasi Indonesia di dunia— Dwi SW (@DwiSW10) May 25, 2017
@Puspen_TNI @bonihargens @bonihargens lu hanya seonggok parasit yg merusak kesatuan bangsa dan terlalu sering menyakiti kami mayoritas islam di negri ini,bedebah!!!— Bang Surya 👻👻 (@sangsurya84) May 25, 2017
@Puspen_TNI @prawiranegara_a @bonihargens setuju dg Puspen TNI— Hery# Gold Trader (@Quvvatt) May 25, 2017
Polisi sedang sibuk menyelidiki Bom
Komisaris Antara ini malah sibuk Framing
bukannya men dukung usaha aparat
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Boni soal teguran keras dari Puspen TNI. (*)