
NUSANEWS, Video bentrok massa di Jayapura Papua beredar di jejaring sosial. Video bentrok Papua menunjukkan massa melakukan penyerangan saat Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar hendak berbicara di depan massa.
“Tenang-tenang, ada Pak Kapolda,” ujar seorang pria yang berusaha menenangkan aksi massa.
Namun massa dari kejauhan tetap merangsek dan mendekat ke Markas Korem 172/PWY. Mereka marah lantaran beredar isu petugas TNI membakar Alkitab.
Aparat TNI dan kepolisian akhirnya menghalau massa. Suara tembakan pun terdengar berulang kali di lokasi kejadian. Bahkan, pasukan TNI mengerahkan kendaraan tempur Panser Anoa untuk menghalau massa.
“Mas, Pak Kapolda mana. Anoa (Panser Anoa) masuk. Anoa, Anoa, cepat,” teriak seseorang dalam video tersebut.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar memastikan bahwa informasi mengenai pembakaran Alkitab yang diduga dilakukan anggota TNI saat melakukan korvei mess yang ditinggalkan oleh pasukan sebelumnya adalah hoax.
“Tidak benar (hoax), itu (pembakaran kitab suci) diisukan saja. Hasil penyelidikan hari ini yang terbakar bukan alkitab,” jelasnya, Kamis (25/5).
Pernyataan itu ia sampaikan untuk menanggapi aksi blokade Jalan Raya Abepura-Padang Bulan, Jayapura atau tepatnya di depan Makorem 172/PWY dan di depan Kediaman Kasrem 172/PWY, pada pukul 12.15 WIT, Kamis (25/5).
Adapun lembaran kertas yang terbakar hanya berupa kumpulan buku-buku rohani, bukan Alkitab, seperti isu yang beredar.
Selain itu, Boy juga membantah bahwa ajudan Kapolreta Papua AKBP Tober Sirait, tewas saat dikeroyok massa yang berkumpul di depan Makorem 172/PWY.
“Tidak ada yang meninggal. Kapolresta dan ajudannya hanya luka-luka akibat lemparan batu,” ujar Boy.
(ps)