
NUSANEWS, JAKARTA - Jelang Bulan Ramadan dan Lebaran, harga kebutuhan pokok biasanya bergejolak naik. Karenanya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menyatakan pihaknya berupaya menstabilkan harga pangan. Dalam upaya menjaga harga jual agar tetap terjangkau masyarakat, Djarot meminta pihal legislatif dalam hal ini DPRD berperan serta.
Hal ini disampaikan saat silaturahmi dan koordinasi dengan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Sumarsono, dengan eksekutif dan legislatif Pemprov DKI Jakarta di Balaikota Jakarta, Jumat (26/6/2017).
“Kita butuh dukungan DPRD dalam rangka menstabilkan harga pangan jelang puasa dan lebaran. Saya laporkan harga pangan stabil. Harga daging fluktuatif tapi kita coba tekan. Daging Rp110 ribu segar, Rp85 ribu daging beku. Agar bisa puasa dengan tenang. Gimana pun juga Jakarta menjadi barometer. Kalau di sini naik, akan ngaruh ke daerah lain,” kata Djarot.
Menanggapi hal tersebut, dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD DKI, M. Taufik merasa sepakat dengan Djarot terkait menjaga kestabilan harga jelang Bulan Ramadan dan Lebaran. Namun Taufik meminta Pemrov DKI tidak terlalu sering melakukam operasi pasar.
Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra ini juga mengkritik kebijakan Pemprov DKI yang menjual daging murah. Diketahui, pemerintah menjual daging beku Rp35.000 kepada pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dari harga normal Rp85.000. Taufik juga mengancam akan menghentikan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) untuk BUMD.
“Soal stabilisasi harga, kita sepakat harus stabil. Tapi bentuknya kaya apa? Jangan kaya kemaren, daging harga Rp85.000 dijual Rp35.000. Bangkrut itu nanti. Jangan operasi pasar mulu tiap hari. Jangan diturunkan setiap saat, nanti repot. Nanti DPRD ga kasih lagi PMP kalau kaya gitu,” tandas Taufik. (pn)