
NUSANEWS, JAKARTA - Tindakan tegas polisi terhadap pelaku persekusi menuai kontroversi di masyarakat. Sebagian memuji, tapi banyak pula yang menilai polisi tebang pilih dalam menindak pelaku persekusi.
Polisi telah menindak laskar FPI yang melakukan persekusi terhadap seorang remaja penghina Habib Rizieq Shihab. Bahkan, polisi telah menetapkan laskar FPI tersebut sebagai tersangka.
Namun banyak tindakan persekusi yang dianggap lebih berbahaya tidak ditindak polisi. Seperti persekusi terhadap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat berkunjung ke Manado Sulawesi Utara (Sulut) beberapa waktu lalu.
Persekusi juga dialami Ketua Umum DPP FPI Ustadz Sobri Lubis di Kalimantan Barat. Begitu pun dengan Ustadz Felix Siauw. Ia dipaksa menghentikan ceramahnya di Malang Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Selain itu, penggerudukan kediaman mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan intimidasi pendukung Ahok, Iwan Bopeng terhadap petugas TPS di DKI Jakarta juga hingga kini tak diusut.
Tindakan polisi yang dianggap tebang pilih menindak pelaku persekusi mendapat sorotan dari mantan artis yang juga politisi Partai Gerindra, Rachel Maryam.
Melalui akun twitternya, Rachel Maryam menyindir aksi persekusi yang dilakukan ormas terhadap para penceramah di Jawa Timur.
Rachel juga menyindir penggerudukan rumah SBY yang dilakukan sekelompok orang tidak dikenal dan meninggalkan mobil Terrano hitam tak bertuan beberapa waktu lalu.
“Waktu iwan bopeng ngamuk2 bikin takut orang2 di TPS, termasuk dalam kategori persekusi atau intimidasi?,” imbuhnya.
“Polisi hrs tindak tegas tanpa tebang pilih. Tdk blh ada perlakuan berbeda antara satu kelompok dgn yg lain di negeri ini,” pungkas Rachel Maryam.
Istilah persekusi ramai diperbincangkan sejak laskar FPI mendatangi seorang remaja penghina Habib Rizieq. Laskar FPI kemudian memaksa remaja tersebut untuk meminta maaf.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), persekusi artinya pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas.

(ps)