NUSANEWS, JAKARTA - Kasus tindakan persekusi yang dialami Fiera Lovita, seorang dokter di salah satu rumah sakit di Solok, Sumatera Barat tidak luput dari perhatian Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat. Djarot ingin memberikan izin kepada Fiera untuk bekerja di Pemprov DKI. Kebetulan saat ini, Pemprov DKI sedang menggalakkan program layanan Ketuk Pintu Layani Dengan Hati. Program ini masih membutuhkan banyak tenaga medis, seperti dokter.
Begitu berniat Djarot untuk mempekerjakan sekaligus melindungi Fiera, Djarot akan berbicara dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) agar dapat memproses Fiera bekerja di Pemprov DKI.
“Kalau perlu, termasuk saya bicara sama BKD, itu siapa dokter dari Sumatera Barat, yang di Solok ya. Ya saya bilang kalau lebih aman di Jakarta, ya sudah diterima saja. Kita proses. Kalau dirasa disini lebih aman,” kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (2/6).
Meski ia tahu, tindakan pertolongan dan perlindungan kepada Fiera tidak akan menyelesaikan masalah maraknya tindakan persekusi di Indonesia. Karena itu, sekali lagi, Djarot meminta pemeritnah bisa bertindak tegas melawan dan melarang ormas keagamaan yang melakukan tindakan persekusi kepada rakyat Indonesia.
“Tetapi ini kan tidak menyelesaikan persoalan, kecuali pemerintah bertindak tegas untuk melawan dan kemudian melarang, menindak mereka yang melakukan intimidasi, perbuatan sewenang-wenang, kemudian juga main hakim sendiri,” ujarnyua.
Seperti diketahui, aksi persekusi sebelumnya menimpa Fiera Lovita. Dokter di salah satu rumah sakit di Solok, Sumatra Barat, itu diintimidasi oleh anggota FPI dan kelompok masyarakat setempat karena mengunggah pernyataan bernada miring terhadap Rizieq Shihab di akun media sosialnya.
Akibatnya, Fiera Loita dan keluarganya kini diamankan ke Jakarta. Fiera masih kerap mendapat ancaman dan teror meskipun polisi dan gubernur telah memberi jaminan bahwa kasus ini sudah selesai. (bs)
