logo
×

Senin, 10 Juli 2017

GNPF-MUI Geram Media Plintir Pernyataannya Soal Hermansyah

GNPF-MUI Geram Media Plintir Pernyataannya Soal Hermansyah


NUSANEWS, JAKARTA - Ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir mendapat kritikan dari masyarakat terkait kasus pembacokan Hermansyah yang terjadi di Tol Jagorawi, Minggu (9/7) dini hari WIB.

Karena itu, UBN memberikan peringatan kepada media agar tak memutar-balikan fakta berkenaan dengan pernyataannya terkait saksi ahli meringankan kasus pornografi Habib Rizieq Shihab itu.

UBN pun membantah keras bahwa pihaknya telah membuat kesimpulan atas peristiwa yang dialami pakar IT dari ITB tersebut.

“Tidak ada pernyataan saya (kepada media) bahwa insiden ini tidak ada hubungannya dengan status Pak Herman sebagai saksi,” tegasnya tadi malam.

UBN menegaskan GNPF-MUI justru mendesak Polri untuk segera mengungkap kasus ini secara terang benderang serta motif di balik insiden berdarah tersebut.

“Saya tidak ada bikin kesimpulan bahwa ini hanya urusan mobil disenggol,” tegasnya lagi.

Terpisah, Juru Bicara FPI Munarman yang sekaligus panglima GNPF-MUI menyampaikan hal senada.

“Tidak benar GNPF sudah menyimpulkan kasus ini. Saya bersaksi karena ketika UBN diwawancara, saya di sampingnya,” ungkap Munarman.

Karena itu, ia mengingatkan Munarman agar tak membuat kegaduhan dengan memutar-balikkan fakta dan hasil wawancara hanya untuk kepentingan kelompok tertentu.

“Ini jelas merugikan GNPF MUI terutama UBN. Kutip pernyataan narasumber dengan sebenar-benarnya,” tegasnya.

Munamarman menambahkan, akibat pemutar-balikkan fakta itu, UBN mendapat kritik pedas dari masyarakat karena dianggap tak memihak Hermansyah.

Ia menyebut, mustahil UBN membuat pernyataan dimaksud padahal polisi sendiri belum mengumumkan hasil penyelidikannya.

“Sekali lagi saya ingatkan media yang suka membentuk opini semaunya sesuai dengan kepentingannya. Tulis fakta sebenarnya,” tutup Munarman. (ps)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: