
NUSANEWS, JAKARTA - Polda Metro Jaya hingga empat bulan berjalan, masih belum bisa mengungkap pelaku dan otak penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Terbaru, Polda Metro Jaya pun akhirnya menantang Novel untuk mengungkap oknum polisi yang disebutnya menjadi biang penyiraman cairan kimia kepadanya itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyatakan, pihaknya sama sekali tak melarang Novel mengumbar informasi adanya keterlibatan jendral polisi dalam kasusnya itu.
Akan tetapi, hal itu harus bisa dibuktikan dengan berdasarkan data akurat dan bukan pepesan kosong saja.
Karena itu, pihaknya meminta agar informasi tersebut juga disampaikan kepada kepolisian agar kasusnya terang benderang.
“Info atau fakta hukum? Kalau isu harus diklarifikasi. Kepolisian dituduh macam-macam nggak masalah. Tapi harus ada bukti kalau ada keterlibatan jenderal, siapa? Buktinya apa? Saksinya apa?” tegasnya, Rabu, (2/8).
Argo mengingatkan, jika apa yang diungkap Novel itu cuma sekedar isu dan tuduhan tanpa bukti konrit, sebaiknya Novel tak menyampaikannya ke media.
Sebab, dampak yang timbul bisa mempengaruhi ketidakpercayaan publik pada institusi Polri.
“Kalau selama ini polisi dituduh terus membuat masyarakat tidak percaya sama polisi. Sampaikan saja. Kami sudah biasa difitnah,” sambungnya.
Sebaliknya, keterangan tersebut disampaikan kepada penyidik untuk dijadikan berita acara pemeriksaan (BAP).
Sehingga nantinya, informasi tersebut bisa menjadi petunjuk dan titik terang untuk mengungkap kasus penyerangan tersebut.

“Kan banyak info yang disampaikan katanya. Silahkan dituangkan dalam bentuk BAP. Jam berapa pun, kapan pun kami siap mendampingi KPK kesana untuk memeriksa,” tutupnya.
Seperti diketahui, Novel mengungkap ada keterlibatan jendral polisi yang berujung pada penyerangan terhadap dirinya itu.
Bahkan, Novel menyebut ada dua kubu di tubuh korp Bhayangkara terkait keberadaan dirinya.
Satu kubu disebutnya ingin mencelakainya, sedangkan kubu lainnya ingin melindungi. (ps)