logo
×

Rabu, 02 Agustus 2017

Berkata Kotor, Guru Ini Tampar Semua Siswa

Berkata Kotor, Guru Ini Tampar Semua Siswa

NUSANEWS, JAKARTA -  Belasan siswa SMP Pasundan 9 di Jalan Babakan Ciparai Kota Bandung mengalami kekerasan fisik. Pelakunya merupakan oknum guru di dalam kelas pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan.

Dilansir Jabar Ekspres (Grup Pojoksatu.id), peristiwa tersebut mengakibatkan seorang siswa kelas Sembilan, Rizki mengalami luka memar di bagian wajah.

Rizki diketahui ditampar oknum guru matematika berinisial ER. Peristiwa tidak terpuji diduga akibat salah satu siswa mengeluarkan kata-kata kasar.

Menurut Rizki, pada saat pelajaran matematika, semua siswa laki-laki diminta maju ke depan. Setelah itu, dia dan rekan sejawatnya ditampar di bagian wajah.

”Waktu itu sedang belajar, lalu ada siswa yang berkata kasar. Terus kami disuruh kedepan semuanya. Padahal kan yang ngomong satu orang, kenapa semua siswa laki-laki disuruh ke depan semuanya, lalu ditampar satu-satu,” kata Rizki ditemui di SMP Pasundan 9, kemarin (31/7).

Mengetahui hal ini, keluarga korban mendatangi pihak sekolah untuk mempertanyakan peristiwa yang dialami putra putri mereka.

Menurut Luki Samsudin, keluarga korban, pihak sekolah harus bertanggung jawab atas aksi kekerasan yang menimpa keponakannya pada saat KBM tersebut.

”Menurut keponakan saya, mereka lagi belajar, di belakang ada segelintir anak berkata kasar lalu oleh oknum guru
matematika itu disuruh ke depan semua, lalu digamparin satu satu,” ungkap Luki.

Setelah mendapat laporan pengakuan dari keponakannya terkait penggaparan itu, Lucky mengaku bahwa oknum guru tersebut mengatakan ke seluruh siswa tersebut dengan kata-kata seolah menantang, sehingga dirinya langsung mendatangi sekolah
dimaksud.

”Oknum guru itu berkata pada siswa yang digampar, ”sok (silakan, Red) mau laporan kemana juga, karena tidak ada guru yang ditahan” nah perkataan itu lah yang membuat saya geram. Apabila kepala sekolah tidak menyelesaikannya maka saya akan laporan ke pihak yang berwajib,” jelasnya.

Sementara wali kelas 9, Ahmad Riyadi membenarkan terjadi aksi penamparan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.

”Iya benar terjadi penamparan. Rencananya akan diselesaikan secara musyawarah dengan pihak keluarga dan guru tersebut,” ucapnya.

Sementara, Kepala SMP Pasundan 9, Iman Saiman mengaku belum menerima laporan lengkap dari pihak sekolah. Dengan segera menyelesaikan secara internal maupun dengan pihak keluarga.

”Apapun alasannya, kejadian itu tidak dibenarkan. Adanya seorang pengajar melakukan kekerasan fisik terhadap muridnya, karena bisa berdampak buruk untuk dunia pendidikan maupun psikologis anak didik kami,” pungkasnya.  (ps)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: