
NUSANEWS, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK berencana melakukan pertemuan kembali dengan Polri, untuk mengetahui perkembangan pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
“Kami cari waktu kapan bisa bertemu kembali dengan Polri untuk juga mengetahui perkembangan-perkembangan. Kalau dari info yang kami dengar sudah ada perkembangan bagus yang disampaikan oleh Kapolri. Jadi, kami akan koordinasi lagi,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Selasa (1/8).
Berdasarkan pertemuan Presiden dengan Kapolri, lanjut dia, bagi KPK secara kelembagaan perlu dilihat sebagai sebuah sinyal positif karena Presiden sampai kemudian bertanya kembali terkait proses hukum yang terkesan lamban.
“Kita tetap mencari siapa penyerang Novel Baswedan.”
Menurut Febri, KPK mengharapkan setelah pertemuan itu ada hasil yang lebih signifikan yang akan disampaikan Polri. “Pelaku lapangannya diproses dan tentu aktor intelektualnya juga bisa diungkap.”
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyatakan belum ada tim gabungan bersama Polri terkait pengusutan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
“KPK belum membentuk tim gabungan karena KPK belum mengetahui peran yang akan dilakukan KPK dalam tim gabungan tersebut,” kata Syarif di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, KPK akan menunggu terlebih dahulu perkembangan terakhir dari Polri soal kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan itu. “Karena sampai hari ini, kami belum dapat “update” terakhir dari tim Polda.”
Dalam kasus ini, lima orang sudah diamankan Polri yaitu seseorang berinsial M, H, MAL, Miko dan terakhir Miryam S Haryani yaitu anggota DPR dari fraksi Partai Hanura. Setelah diperiksa, kelimanya tidak didapati hubungan dengan penyiraman Novel.
“Sejumlah cctv sekitar 50 CCTV dalam radius 1 kilometer juga sudah kita dapatkan. Berikut ada beberapa sekitar 100 lebih toko kimia yang sudah kita datangi yang menjual H2SO4, ini juga masih dalam pengembangan kita,” kata Kapolri Tito.
Namun Tito meyakini tidak ada jenderal polisi yang terlibat dalam penyerangan Novel seperti diberitakan belakangan. “Tidak ada jenderal polisi karena keterangan dari 3 orang ini mereka tidak ada hubungannya dengan perkara dugaan penganiayaan ini. Setelah dicek alibi mereka detail jam per jam, menit per menit, jadi saya kira sutradara yang hebat pun akan sulit membuat alibi-alibi seperti itu.”
Tito pun mengaku bahwa kepolisian sudah menemukan saksi penting yang dapat mengungkap kasus ini. “Kita menemukan saksi yang cukup penting, tapi yang bersangkutan tidak ingin disebutkan namanya untuk keamanan yang bersangkutan. Dia melihat kira-kira lima menit sebelum peristiwa, ada orang yang berdiri di dekat masjid yang sosoknya mencurigakan dan diduga dia adalah pengendara sepeda motor penyerang.” (akt)