logo
×

Kamis, 03 Agustus 2017

Pertukaran Anggota Hizbullah Menandakan Pemulangan Suriah Dimulai

Pertukaran Anggota Hizbullah Menandakan Pemulangan Suriah Dimulai


NUSANEWS, JAKARTA - Tiga anggota Hizbullah Lebanon yang baru-baru ini tertangkap, dibebaskan oleh Front Nusra pada Rabu, sebagai imbalan atas pelepasan tiga anggotanya yang ditahan oleh Lebanon, kata Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, kepala Direktorat Keamanan Umum Lebanon.

Dengan selesainya pertukaran tersebut maka pemulangan sekitar 10.000 pemberontak Suriah, keluarga mereka dan pengungsi lainnya dengan bus dari Lebanon ke wilayah Suriah, yang dikuasai pemberontak, yang sempat tertunda diharapkan akan dimulai kembali pada Rabu pagi, kata Ibrahim.

Pemulangan tersebut disepakati berdasarkan gencatan senjata antara kelompok Hizbullah dan Front Nusra pekan lalu, namun tertunda selama dua hari.

Ibrahim mengatakan bahwa 120 pemberontak bersenjata, berada di antara ribuan warga Suriah yang berangkat menuju provinsi Idlib, Suriah, wilayah yang dikuasai oleh pemberontak pada Rabu.

Lima anggota Hizbullah lainnya akan dilepaskan nanti, ketika iringan pertama mencapai tujuannya di Suriah, kata Ibrahim.

Ibrahim mengatakan bahwa pihak berwenang Lebanon telah menerima tiga anggota Hizbullah dan telah menyerahkan tiga orang pemberontak Suriah yang ditahan di Lebanon kepada Front Nusra, tepat sebelum jam 1 pagi waktu Beirut (05:00 WIB).

Dua orang yang diserahkan kepada Front Nusra oleh Beirut berada dalam penahanan dan seorang lagi telah menyelesaikan masa hukumannya.

Pekan lalu, milisi Hizbullah Lebanon merebut sebagian besar daerah pegunungan yang membentang di perbatasan Suriah-Lebanon, yang dikenal dengan sebutan Jroud Arsal, dalam serangan gabungan dengan tentara Suriah untuk mengusir pemberontak Front Nusra dari daerah tersebut.

Front Nusra adalah kelompok yang terhubung dengan Alqaida Suriah hingga tahun lalu, ketika secara resmi mereka memutuskan ikatan dan berganti nama. Saat ini, mereka bertempur sebagai bagian dari aliansi Tahrir al-Sham.

Hampir 1,5 juta pengungsi tumpah ke Lebanon, sekitar seperempat dari populasi Lebanon, ribuan diantaranya tinggal pada tempat darurat di sebelah timur Arsal.

Konflik multi-sisi Suriah telah membunuh ratusan ribu orang dan setidak-tidaknya memaksa 11 juta dari mereka untuk mengungsi, sekitar setengah dari populasi Suriah sebelum perang.

Tentara Lebanon, yang menerima banyak dukungan militer dari AS dan Inggris, tidak mengambil bagian aktif dalam operasi di Jroud Arsal, mereka bersiap dengan kedudukan bertahan di sekitar kota Arsal.

Hizbullah mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam konflik lebih dari enam tahun di Suriah.

Peran Hizbullah dalam konflik Suriah mendapatkan sejumlah kritikan dari lawan politik Lebanon, termasuk Perdana Menteri Saad al-Hariri. Hariri sebelumnya mengatakan bahwa pengungsi yang akan kembali dari Lebanon ke Suriah harus dikoordinasikan hanya melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa.  (akt)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: