
NUSANEWS, PEKANBARU - Gubernur Riau Arsyadjuliandi 'Andi' Rachman angkat bicara soal dugaan siswi Elva Lestari (16) bunuh diri karena di-bully teman-temannya. Andi meminta bullying tidak terulang lagi.
"Saya berharap jangan ada lagi kasus bullying yang membuat anak-anak didik kita menjadi tertekan, apalagi sampai bunuh diri. Saya berharap kasus di Kampar (SMAN I Bangkinang) tidak terulang lagi," kata Andi dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (1/8/2017).
Andi pun memerintahkan Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengutus dua anggota stafnya ke SMA Negeri I Bangkinang, Kab Kampar, terkait hal itu. "Tadi saya sudah perintahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi agar kasus itu dicek. Saya minta dua staf ke sana," kata Andi.
Andi ingin mencari sedetail mungkin informasi terkait peristiwa yang terjadi. Dia juga menegaskan pihak sekolah harus lebih memperhatikan siswanya.
"Pihak sekolah harus memperhatikan siswanya. Jika ada candaan yang menjurus pada pribadi, sebaiknya diingatkan. Karena kadang kita juga sepele bercanda, padahal itu malah menyakitkan perasaan orang lain. Nah, ini yang mestinya harus saling menjaga, terutama di lingkungan sekolah. Jangan sampai ada korban lagi," kata Andi Rachman.
Terkait hal itu, Andi menyebutkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Kampar dan DPRD Kampar. Ini dilakukan agar segala informasi yang ada bisa didapatkan secara benar.
"Ya, kita akan koordinasi dengan Pemkab Kampar dan DPRD setempat. Agar kasus-kasus seperti ini jangan sampai terulang lagi," katanya.
Sebagaimana diketahui, Elva bunuh diri dengan cara terjun ke Sungai Kampar pada Minggu (30/7). Jasad korban ditemukan pada Senin (31/7). Sebelum bunuh diri, Elva curhat kepada adik ayahnya bahwa dia minta dipindahkan ke sekolah lain.
Saat itu Elva mengaku kerap di-bully kawan-kawannya dengan sebutan 'anak orang gila'. Sikap kawan-kawannya yang sering mem-bully membuat Elva depresi dan akhirnya bunuh diri. (dtk)