
NUSANEWS - Saat memberikan sambutan dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan, Presiden Joko Widodo menyinggung soal sumber daya alam (SDA) Indonesia. Menurut Jokowi SDA yang melimpah tak menjamin kesejahteraan bangsa.
"Kita sering terlalu mengagung-agungkan alam kita. Kita syukuri anugerah Allah. Harus. Tetapi bahwa ini (apakah) menjamin kesejahteraan dan kesuksesan sebuah bangsa, itu hati-hati," ujar Jokowi di Pusdiklat Kemendikbud, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/2).
Jokowi mengatakan banyak negara yang lebih maju dari Indonesia, padahal sumber daya alamnya tak sekaya Indonesia. Negara-negara itu tak punya tambang batu berharga, sumber minyak, dan lain sebagainya.
"Kita lihat saja bahwa negara yang maju yang justru alamnya keras dan tidak subur, tidak punya tambang, tidak punya minyak dan tidak punya gas. Saya tidak usah berikan contoh negara mana," papar Jokowi.
"Sebaliknya, banyak sekali dan lihat saja beberapa negara yang alamnya kaya raya, kaya tambang, kaya minyak, kaya gas justru didera kemiskinan bahkan konflik dan perang saudara, hati-hati," imbuhnya.
SDA melimpah yang dimiliki Indonesia, kata Jokowi, juga jangan sampai membuat masyarakat Indonesia malas dan enggan berinovasi.
"Mengalahkan daya juang, membuat kita lengah, dan tidak mendorong kita semuanya untuk berinovasi dan berkreativitas. Ini juga hati-hati," ucap Jokowi.
Agar SDA di tanah air dapat dimanfaatkan secara maksimal, Jokowi meminta para guru dan tenaga pendidik yang hadir dalam acara tersebut berupaya maksimal mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
"Ini berada pada tanggung jawab yang besar sekali di pundak Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian yang hadir di sini. Sekali lagi, sumber daya manusia. Kemudian stabilitas sosial dan politiknya, manajemen pemerintahan, dan lain-lainnya," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi serta kreativitas dan inovasi para siswa, juga punya peranan penting terhadap kemajuan bangsa Indonesia.
"Di sinilah posisi penting pendidikan. Yang membangun watak kita, Pancasila kita yang utamakan kepentingan bersama dan solidaritas sosial kita yang mengajarkan kejujuran, kebersamaan, kesantunan, nilai dan budi pekerti pada anak-anak kita. Di sinilah posisi pentingnya pendidikan," tutup Jokowi.
Turut hadir dalam acara ini Menko PMK Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Sejumlah kepala dinas pendidikan se-Indonesia dan para guru serta tenaga pengajar lainnya juga turut hadir.
SUMBER