
NUSANEWS - Penyelundupan benih lobster masih marak terjadi di Indonesia. Sepanjang 2018 hingga Kamis (22/2), aparat berwenang telah menggagalkan 12 kasus upaya penyelundupan benih lobster. Vietnam menjadi salah satu negara tujuan utama penyelundupan tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, akan menggalakan blokade penyelundupan benih lobster. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, dari 12 kasus upaya penyelundupan itu, ada 252.454 ekor benih lobster dengan perkiraan potensi kerugian sebesar Rp 49,3 miliar.
"Indikasinya setiap tahun 60 juta ekor yang hilang, diekspor ke Vietnam," ujar Susi ketika meninjau penyitaan benih lobster di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (23/2).
Tak mengherankan jika saat nilai ekspor lobster dari Vietnam melampaui Rp 30 triliun per tahun. Padahal menurut Susi, tidak ada satu ekor benih pun yang ada di Vietnam. “Semua benih (lobster di Vietnam) berasal dari Indonesia,” tandasnya.
Untuk itu Susi mengatakan pemerintah tidak akan tinggal diam. Menurutnya semua instasi terkait harus ikut bekerja sama, supaya penyelundupan serupa tidak berulang. Jika penyelundupan tak diberantas, dia khawatir lobster akan bernasib seperti ikan sidat yang kini makin sulit ditemui.
![]() |
Bibit Lobster. (Foto: Antara/Ardiansyah) |
"Itulah kenapa kita atur plasma nutfah ini, kita tidak mau mengulang kesalahan pada ikan sidat. Sekarang (ikan) sidat sudah punah. karena dulu benihnya diizinkan untuk diekspor," ungkapnya.
Dia memaparkan, selain dieskpor, saat itu benih ikan sidat juga diizinkan untuk dibudidayakan sehingga mata rantai ikan sidat terputus. Akibatnya saat ini mencari ikan sidat menjadi semakin sulit. Kondisi ini sama dengan jumlah lobster yang semakin sulit didapat nelayan.
"Masa kita mau biarkan terus. Kan tidak boleh. Nanti lama-lama orang Indonesia mau makan lobster pun harus impor. Jangan dipikir Bu Susi, Bu Sri (Menkeu Sri Mulyani, Red.) ini kerjanya nangkep-nangkepin saja. Nangkep ini tujuannya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat," ujar Susi tegas.
SUMBER