NUSANEWS - Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Rabu (21/03), menggelar rapat pleno ke-26. Rapat pleno kali ini mengambil tema ‘Tantangan dan Ancaman Terhadap Kedaulatan Negara’.
Rapat ini juga dihadiri perwakilan institusi TNI. Saat memberikan sambutan, Din Syamsudin selaku ketua Wantim MUI menasihati TNI agar tak terjebak pada isu terorisme.
“TNI jangan terjebak pada terorisme dan radikalisme soalnya berkaitan dengan umat Islam. Karena kalau bicara terorisme, dikaitkannya dengan Islam. Seharusnya jangan bawa-bawa agama,” katanya di hadapan peserta di Gedung MUI Pusat, Jakarta.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini harus jeli melihat isu terorisme. Sebab, istilah-istilah yang ada saat ini disematkan ke Islam.
“Kita menginginkan TNI mengatakan prihatin dengan liberalisme, komunisme. Jangan ‘radikalisme agama’, itu konotasinya Islam,” ucapnya.
“Bukannya kita setuju terorisme, tapi harus jernih melihatnya. Sebab, kita dituduh terorisme tapi terorisme ekonomi masuk,” sambungnya.
Terakhir, ia menegaskan bahwa umat Islam tidak perlu dispesialkan oleh negara. Namun, jangan sampai Islam justru yang terus menerus diserang.
“Umat Islam tidak perlu dianakemaskan. Tapi jangan dianaktirikan. Jika anak Islam dianaktirikan, rugi bangsa ini. Akan terjadi ketidakseimbangan nasional,” tukasnya.
SUMBER
