
NUSANEWS - Ketua Umum PSI Grace Natalie mengaku heran dengan kemunculan surat susunan kepengurusan partai yang di dalamnya terdapat nama Sunni Tanuwidjaja sebagai kader menjadi viral di medsos.
Ia menilai hal tersebut merupakan hal yang dilebih-lebihkan. Menurut dia, ada pihak yang ingin menjatuhkan PSI dengan menyebarkan informasi dengan tujuan membuat panas situasi perpolitikan saat ini.
"Kami ambil positifnya saja. Berarti ada orang-orang yang merasa PSI sebuah ancaman yang harus diperhitungkan. Sehingga perlu menjegal kami dengan membuat framin informasi seperti itu. Kalau partai yang dianggapnya tidak jadi apa-apa, enggak ada yang framing kan," tutur Grace di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (2/3/2018).
Ia memastikan, keberadaan bekas staf mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu tak akan mempengaruhi elkabilitas partainya.
Adapun sosok Sunni mengundang kontroversi lantaran pernah bergesekan dengan kasus hukum. KPK pernah mencegahnya ke luar negeri terkait kasus dugaan suap anggota DPRD DKI Jakarta pada pembahasan reklamasi Pantai Utara.
"Dia (Sunni) itu dipanggil menjadi saksi. Ada banyak orang yang dipanggil sebagai saksi. Kenapa dia harus ditahan untuk tidak berpergian? Itu karena untuk memudahkan KPK mendapatkan informasi dan berada di dalam Jakarta saja," katanya.
Lebih jauh, Grace menegaskan keberadaan Sunni di PSI tak akan mempengaruhi komitmen partainya dalam menjunjung pemberantasan korupsi di tanah air.
"Sekarang dan sudah dari beberapa waktu lalu (Sunni) sudah bebas. Ini tidak mengurangi komitmen PSI sama sekali terhadap KPK dan pemberantasan korupsi. Bahkan sepanjang kasus itu, kami tidak pernah sama sekali mencoba mempengaruhi proses yang ada di KPK," pungkasnya.
SUMBER