logo
×

Selasa, 06 Maret 2018

Menko Luhut Pastikan Dana Pinjaman Kereta Cepat Jakarta-Bandung Segera Cair

Menko Luhut Pastikan Dana Pinjaman Kereta Cepat Jakarta-Bandung Segera Cair

NUSANEWS - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pinjaman kereta cepat Jakarta-Bandung akan segera cair. Dengan demikian, seharusnya tidak ada lagi permasalahan dalam dana pembangunan.

Menurut Luhut, saat ini pihak China Railways Coorporation (CRC) sudah menyiapkan segala sesuatu terkait pencairan dana. Khususnya masalah pembebasan lahan sebagai salah satu syarat cairnya dana pinjaman dari China Development Bank (CDB).

"Pencairan dana sebentar lagi kita selesaikan. (Jadi) mestinya sebentar lagi beres. Pembebasan lahan progressnya sudah 54%," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Akan tetapi, lanjut Luhut, pencairan dana tersebut harus menunggu dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh CRC. Pasalnya, delegasi dari CRC sengaja turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung  perkembangan dari kereta cepat Jakarta Bandung.

"Mereka datang kemari untuk melihat progresnya. Tadi yang dibicarakan soal tanah, izin-izin lain ya gitu-gitu aja," ucapnya.

Dari hasil tinjauan tersebut lanjut Luhut, nantinya delegasi dari China Railways akan datang kembali ke kantornya pada hari Jumat pecan ini. Kedatangannya pada hari Jumat adalah untuk mengevaluasi mengenai pencairan dana pinjaman dari proyek tersebut.

"Nanti hari Jumat kembali kesini lagi evaluasi soal dana dan lain-lain. Pencairan dana sebentar lagi kita selesaikan," kata Luhut.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Dwi Windarto mengatakan, saat ini dana investasi proyek dari Kereta cepat Jakarta Bandung tersebut diperkirakan menjadi USD6,071 miliar atau sekitar Rp81,9 triliun (mengacu kurs rupiah Rp13.500 per USD). Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari nilai investasi sebelumnya yang hanya sekitar USD5,988 miliar atau sekitar Rp80,86 triliun.

Dari jumlah tersebut 65% di antaranya merupakan pinjaman yang digelontorkan oleh Cina Development Bank (CDB). Sedangkan 25% sisanya berasal dari ekuitas perusahaan dalam hal ini PT KCIC.

Lebih lanjut Dwi menambahkan bertambahnya nilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung disebabkan adanya penambahan asuransi proyek serta komponen debt service reserve account (atau biaya untuk membuka rekening bank/DSRA). Keduanya membuat nilai proyek bertambah hingga USD100 juta.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: