
NUSANEWS - Tudungan keras ditujukan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut penuh dengan kebohongan alias hoax.
Pernyataan itu datang dari pentolan kelompok Pro Demokrasi (ProDem), Agus ‘Lenon’ Edy Santoso.
Demikian diungkap Lenon dalam diskusi Ngopi Ngerumpi bertajuk ‘Media Sosial Versus Media Mainstream di Era Gerakan Politik Zaman Now’.
Diskusi itu sendiri dimoderatori Ricky Tamba di Kantor ILEW, Jalan Veteran I, nomor 33, Jakarta Pusat, Selasa (17/4/2018).
Lenon menyebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dikitari oleh orang-orang yang kerap menebar berita bohong.
“Pemerintah banyak hoaxnya. Banyak palsunya,” tudingnya.
Atas pernyataannya itu, Lenon lantas membeberkan sejumlah contoh.
Yang paling konkret, kata Lenon, adalah merebaknya informasi soal Presiden yang akan meresmikan sebuah waduk di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Padahal, di sana sesungguhnya sudah ada banyak waduk.
“Sebelum zamannya Pak SBY dan Jokowi jadi presiden, di NTB sudah ada waduk,”
“Apa enggak sekalian Anyer-Panarukan. Karena dia sudah bangun jalan 20 km di Banten. Sekalian aja gitu loh,” kecamnya.
Lalu, ia lantas menyebut soal isu kenaikan gaji PNS tahun depan.
“Mau naikan gaji PNS, beritanya tayang jam satu malam di tv. Lah, uangnya dari mana? Ini hoax apalagi?” ketusnya.
Namun demikian, Lenon mengatakan bahwa saat ini masyarakat sudah semakin cerdas dalam menyaring informasi.
Meskipun, lanjutnya, banyak media mainstream yang pemberitaannya lebih berat ke pemerintah.
“Jangan lupa bahwa rakyat kita di daerah, dengan sosmed, mereka paham bahwa presiden kita banyak janji-janji palsu,” tegasnya.
SUMBER