NUSANEWS - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini banyak tema radikalisme yang marak diangkat. Hal itu bertujuan untuk memecah belah bangsa.
Menurut Ma'ruf, masih ada kelompok-kelompok tertentu yang tidak mempunyai komitmen kebangsaan.
Meski tak menyebut secara jelas kelompok yang dimaksud, Maruf menilai kelompok ini yang patut diduga masih berkeinginan mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Padahal, kata Ma'ruf, Pancasila merupakan kesepakatan yang sudah final dan disepakati oleh para pendiri bangsa.
"Masih ada kelompok-kelompok yang memang belum mempunyai komitmen. Bukan memecah belah, belum punya komitmen kebangsaan dan ingin mengganti (Pancasila dengan) cara-cara radikalisme dan terorisme. Itu sudah diketahui umum ya, yaitu kelompok teroris," katanya di kantor DPP PDIP, Jalan Diponogoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/4/2018).
Maruf menilai, saat ini masih banyak pihak yang tidak punya komitmen terhadap Pancasila. Padahal, komitmen dalam membangun kehidupan berbangsa bisa dilakukan dengan memperkuat nilai Pancasila.
"Bagi mereka yang belum punya komitmen kebangsaan berarti ada mispersepsi tentang keislaman dan kebangsaan," ujarnya.
Selain dengan kontraradikalisme, paham kekerasan itu juga harus ditangkal melalui ukhuwah islamiyah.
"Persaudaraan sesama Islam dan wataniah persaudaraan sesama bangsa," imbuhnya.
Jika hal ini telah terbangun, Maruf yakin tidak akan muncul lagi konflik antarumat beragama. Perbedaan pendapat pun bisa diselesaikan tanpa konflik.
SUMBER
