
NUSANEWS - Memasuki Tahun Politik, Ketua PBNU Said Aqil Siradj mengingatkan para politisi untuk menjaga sikap dan ucapannya. Sebab, jika berkata kasar maka berpotensi merusak persatuan bangsa.
Menurut Said, jangan sampai kritikan yang dilontarkan malah membuat kegaduhan.
"Mari kita rayakan pesta demokrasi dengan jiwa besar, bermartabat. Pada tokoh nasional politik, mengeluarkan pendapat, mengkritik boleh, tapi dengan cara santun dan beradab. Jangan menimbulkan fitnah atau kebencian," kata Said di Jakarta, Minggu (8/7/2018).
Dia melanjutkan, sampai kapapun Indonesia akan terus bersatu. Sehingga, adanya tudingan bahwa NKRI akan bubar hanya lelucon saja.
"Kalau penduduk bangsa ini beriman dan bertaqwa, sampai kiamat enggak akan bubar Indonesia ini," ungkap dia.
Said menambahkan, sebagai ormas Islam terbesar, PBNU selalu menjaga kebinekaan dan persatuan.
"PBNU selalu jadi perekat bangsa ini. Pemersatu bangsa, karena kami bukan parpol. Kegaduhan di situ perannya NU. Kata Gus Dur sebagai Satpam bangsa," tutupnya.
Beberapa waktu lalu, Ketum Gerindra Prabowo Subianto meluapkan ketidaksenangannya terhadap elite politik Tanah Air. Prabowo menyebut ada elite yang bodoh karena mengesampingkan tujuan mensejahterakan rakyat.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo saatberpidato di Gedung Serbaguna Istana Kana Cikampek. Dia menyinggung elite yang disebut melanggar Pasal 33 UUD 1945 soal pengelolaan sumber daya alam (SDA).
SUMBER