logo
×

Senin, 30 Juli 2018

Anak Diambil Gereja di Bogor, Kak Seto Turun Tangan

Anak Diambil Gereja di Bogor, Kak Seto Turun Tangan

NUSANEWS - Malang betul nasib seorang anak berusia sembilan tahun asal Bogor itu. Setelah kedua orang tuanya meninggal, ia diasuh oleh nenek dan tantenya. Namun tanpa sebab yang jelas, bocah berinisal J itu diambil gereja dan pihak gereja mengancam akan membawanya ke Papua. Atas perkara tersebut, pihak keluarga akan mengadukan masalah ini ke Kak Seto.

"Mencari keadilan dan melapor kepada Kak Seto sebagai bapak anak Indonesia," ujar aktivis perlindungan anak, M Ihsan dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/7).

Menurut Ihsan, sejak 3 April 2018, pihak gereja membawa bocah berusia sembilan tahun itu. Sejak saat itu, pihak keluarga tak bisa menemui J.

"J ditempatkan oleh Michael Romo Endro dari Romo Katedral Bogor dan Suster SR. Magda FMM (Fransiskus Misionaris Maria). Sampai hari ini nenek dan tantenya tidak bisa mengasuh J," tambah Ihsan.

Akibat tindakan pihak gereja itu, Ihsan mengatakan pihak keluarga J tak pernah tinggal diam. Pihak keluarga J sudah mengadukan permasalahan itu ke beberapa institusi terkait.

"Nenek dan tante J sudah melapor ke KPAI tanggal 27 maret 2018 tapi sampai hari ini KPAI belum bisa melaksanakan UU dan anak masih di asrama orang dewasa," ujar Ihsan.

Selain KPAI, pihak keluarga juga sudah mengadukan masalah J ke Bareskrim Mabes Polri pada 19 April, dan Mahkamah Agung pada 17 April. Proses penyelidikanpun masih berjalan.

"Saat ini sedang proses pemanggilan tergugat yang terdiri dari yang menguasai anak secara tidak sah dan KPAI turut tergugat karena telah mengabaikan UU Perlindungan Anak," tambah Ihsan.

Selain itu, pihak keluarga J juga rencananya besok, Selasa (31/7) akan mengadukan masalah itu ke Kak Seto di Kantor LPAI komplek Kemensos Salemba Jakarta.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak Gereja Katedral Bogor terkait persoalan J.

SUMBER

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: