logo
×

Rabu, 04 Juli 2018

Asyik Melejit di Pilkada Jabar, Kasihan Lembaga Survei

Asyik Melejit di Pilkada Jabar, Kasihan Lembaga Survei

NUSANEWS - Pasangan cagub dan cawagub Jawa Barat Sudrajat - Akhmad Syaikhu (Asyik) tidak diunggulkan di survei jelang Pilkada Jabar 2018, tapi bisa memeroleh hasil yang signifikan.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Taufik Kurniawan mengatakan, sekarang yang paling penting adalah rakyat sudah mengalami proses literasi demokrasi yang semakin baik.

“Sekarang demokrasi ditentukan tidak hanya ditentukan oleh para elitenya saja, tetapi one man one vote,” katanya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/7).

Dia mengatakan bahwa seluruh masyarakat menyadari proses memilih pemimpinnya tidak harus dipengaruhi pragmatisme politik kalangan elite. Namun, semata-mata dengan konsep figur yang dijadikan semacam idola.

“Ini sudah tidak bisa ter-framing lagi hanya di elite, ini sebagai bentuk warning dan terbukti di beberapa lembaga survei salah,” ujarnya.

Bahkan, di Sumatera Utara, banyak yang menyebut Djarot Saiful Hidayat akan menang tipis atas Edy Rahmayadi. Namun, dalam kenyataannya Edy Rahmayadi justru menjadi pemenang.

“Edy Rahmayadi menang mutlak. Ini kejadian di Sumut itu sama seperti di DKI Jakarta. Nah, artinya ini warning juga buat lembaga survei,” katanya.

Taufik mengatakan, dulu sudah pernah mengingatkan lembaga survei jangan asal dan menciptakan penggiringan opini. “Secara kaidah hukum bisa dituntut. Jadi, mereka yang dirugikan bisa menuntut, kan kasihan juga lembaga surveinya,” ujarnya.

Karena itu, wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengingatkan lembaga survei untuk hati-hati. Kalau surveinya benar, tidak masalah. Tapi kalau surveinya salah, merugikan yang menang.

“Ya perlu (evaluasi), harus ada aturan yang mengatur lembaga survei jangan seenaknya menjelang proses elektoral. Ini haru diluruskan, lembaga survei harus berpijak kepada akademis,” paparnya.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: