logo
×

Selasa, 10 Juli 2018

Beredar Broadcast Hoax Ustaz Abu Bakar Baasyir Meninggal di Tahanan

Beredar Broadcast Hoax Ustaz Abu Bakar Baasyir Meninggal di Tahanan

NUSANEWS - Broadcast hoax yang menyebutkan Ustaz Abu Bakar Baasyir meninggal di dalam tahanan beredar luas di kalangan pengguna aplikasi WhatsApp.

"Inna lillahi wa inna Illaihi raaji'uun. Telah berpulang KH Abu Bakar Baasyir semoga Allah tempatkan Almarhum disisi Allah SWT dan keluarga yg ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran, aamiin ya Rabb," demikian isi broadcast tersebut.

Pesan berantai ini mencantumkan link berita salah satu media online yang memberitakan tentang kondisi LP Pasir Putih, Nusakambangan dengan nara sumber Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM), Achmad Midan.

Achmad Midan menyoroti fasilitas kesehatan di dalam lembaga permasyarakatan pasca meninggalnya Ustadz Muhammad Basri.

Narapidana terorisme, Muhammad Basri meninggal dunia karena sesak nafas saat menjalani proses pidana di Lapas Pasir Putih, Nusakambangan.

Agar kejadian serupa tak terulang, Achmad Midan meminta agar Ustadz Abu Bakar Baasyir dijadikan tahanan rumah. Sebab, terpidana kasus terorisme itu sudah lanjut usia dan kerap mengalami sakit.

"Kalau terhadap Ustadz Abu, alhamdulillah dia mendapat kesempatan rujukan. Pada waktu itulah kami minta kebijakan supaya dia mendapat penahanan di luar," ucap Achmad Midan.

"Setelah kami minta kebijakan itu, sekarang kami dalam proses menunggu," tambahnya.

Beredarnya broadcast hoax yang menyebutkan Ustaz Abu Bakar Baasyir meninggal, mendapat tanggapan dari orang terdekatnya, Hasyim.

"Tidak benar itu. Itu berita mlintir, hoax," ucap Hasyim, sebagaimana dikutip dari Liputan6.com, Selasa (10/7/2018).

Menurut dia, Abu Bakar Baasyir dalam kondisi sehat. Informasi tersebut didapat Hasyim dari rekannya yang membesuk di Rutan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, tadi pagi.

Bukan sekali ini Abu Bakar Baasyir dikabarkan meninggal dunia. Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 17 Agustus 1938 itu juga pernah dikabarkan meninggal beberapa tahun silam.

Namun, Abu Bakar Baasyir dalam kondisi sehat meski harus mendapatkan perawatan rutin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dia mengeluhkan sakit pada kedua kakinya. Kedua kakinya bengkak, nyeri, dan sering kesemutan.

Pengobatannya sempat terhenti karena pihak lapas belum mengabulkan permohonan berobatnya. Baru pada awal Maret 2018, dia mendapatkan perawatan kembali di RSCM.

Dokter RSCM menyatakan, ada penyumbatan di pembuluh darah vena Baasyir. Dia mendapat diagnosis yang sama seperti hasil observasi dokter sembilan bulan lalu.

Terakhir, Abu Bakar Baasyir terdiagnosis terkena deep vein thrombosis. Itu merupakan hasil pemeriksaan tim medis MER-C bersama medis Lapas Gunung Sindur pada 30 September 2017.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: