logo
×

Senin, 02 Juli 2018

Guru Dipecat karena Pilih Ridwan Kamil, Gerindra Angkat Suara

Guru Dipecat karena Pilih Ridwan Kamil, Gerindra Angkat Suara

NUSANEWS - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai pemecatan seorang guru karena perbedaan pilihan politik dalam Pilkada serentak 2018 hanya satu contoh belum dewasanya masyarakat dalam memahami demokrasi. Kasus semacam ini biasa terjadi karena pola pikir masyarakat yang belum siap menerima perbedaan pilihan politik.

Hal ini disampaikan Muzani menanggapi kasus Rabiatul Adawiyah, seorang guru yang dipecat oleh sekolah SDIT Daarul Maza, Bekasi karena memilih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum pada Pilgub Jabar 2018.

"Jadi itu adalah efek dari sebuah ketidaksiapan dari masyarakat kita dalam perbedaan, dan itu terjadi di mana-mana, biasa," kata Muzani di sela acara halal bi halal bersama Pengurus Ranting dan Sayap Partai Gerindra DKI Jakarta yang digelar di rumah dinasnya, Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Minggu (1/7).

Menurut Wakil Ketua MPR ini, perbedaan pandangan politik masih dianggap 'tabu' oleh masyarakat. Sehingga masyarakat bersangkutan bertindak berlebihan ketika ada salah satu pihak di sekitarnya berbeda pandangan politik.

Sedianya, menurut Muzani hal ini tidak perlu terjadi karena inti dari demokrasi adalah menghargai perbedaan pandangan orang lain. Berkaca pada kasus tersebut maka kedewasaan politik harus terus digaungkan agar tidak terjadi perpecahan.

"Jadi saya kira, pola dan pemikiran masyarakat selalu menanggapinya hitam putih. Karena itu, saya kira, kesadaran bahwa Demokrasi memungkinkan adanya perbedaan pandangan, saya kira harus terus disebarkan sehingga kita terbiasa dengan berbeda tapi sesungguhnya kita bersahabat, dan bersatu," kata dia.


Sebelumnya, seorang guru di Bekasi Barat mengaku dipecat dari tempatnya mengajar karena perbedaan pilihan dengan pihak sekolah saat pencoblosan Pilgub Jabar 2018. Guru tersebut memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.

Pemecatan dilakukan melalui pesan di grup WhatsApp. Potongan percakapan pihak sekolah pun viral di media sosial karena guru tersebut sempat mengunggah ke Facebook.

Kasus tersebut ditanggapi Ridwan Kamil. Melalui akun facebooknya, Calon Gubernur Jawa Barat ini berterima kasih dan memintanya bersabar. Ridwan juga berjanji akan membantu Rabiatul.

"Ibu Rabiatul Adawiyah, warga Jati Asih Bekasi, saya menghaturkan terima kasih karena hati dan jari ibu sudah memilih saya kemarin. Tanpa diduga konsekuensinya ternyata ibu diberhentikan oleh sekolah tempat ibu mengajar hanya dengan via WA, karena beda coblosan dengan arahan sekolah," kata Ridwan.

Beberapa waktu berselang, rekan Rabiatul sesama guru di SDIT Darul Maza, Tri mengatakan ada kesalahpahaman komunikasi via grup Whatsapp yang kemudian tersebar. Dia menduga ada faktor emosi berbicara sehingga menimbulkan kesalahpahaman ini.

Tri juga menegaskan tidak ada arahan dari pihak sekolah untuk memilih salah satu calon.

"Di sini memang tidak ada paksaan harus memilih (satu calon). Tidak ada," ujar Tri.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: