
NUSANEWS - Ketum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyebut #2019GantiPresiden sebagai gerakan banci karena tak memiliki arah pilihan yang jelas. Gerindra mengatakan gerakan itu merupakan aspirasi rakyat yang tak terafiliasi dengan parpol.
"Karena gerakan ini tidak terafiliasi partai. Itu gerakan masyarakat," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, Senin (27/8/2018).
Gerindra, menurut Andre, tegas menyuarakan #2019PrabowoPresiden. Karena itu, Andre enggan banyak berkomentar soal sebutan 'banci' yang disematkan Yaqut terhadap gerakan #2019GantiPresiden.
"Coba kami ditanya. Kalau kami sih, 2019 Prabowo Presiden. Kalau 2019 Ganti Presiden, kami jelas tagarnya #2019PrabowoPresiden," ujarnya.
Andre justru mengapresiasi pernyataan Yaqut yang akan memeriksa kebenaran oknum Banser ikut penolakan aksi #2019GantiPresiden. Yaqut menyatakan pihaknya akan segera mengambil tindakan berdasarkan hasil temuan di lapangan.
"Kami menghargai komitmen Banser untuk tidak ikut aksi penghadangan 2019 Ganti Presiden. Kita apresiasi pernyataan Gus Yaqut yang mau menginvestigasi Banser turun ke lapangan, padahal tidak ada instruksi sama sekali," sebut Andre.
Andre kemudian berbicara soal silang pendapat antara Polri dan Bawaslu terhadap gerakan #2019GantiPresiden. Anehnya, kata Andre, hal berbeda berlaku andai gerakan itu bertujuan mendukung Joko Widodo (Jokowi).
"Ini saya mau menegaskan Kadiv Humas Mabes Polri (Irjen Setyo Wasisto) bilang ini kampanye di luar jadwal ya. Padahal Bawaslu menyatakan #2019GantiPresiden itu bukan kampanye," paparnya.
"Kemudian yang perlu diketahui, Jokowi 2 Periode juga ada deklarasi di mana-mana. Itu dijaga polisi acaranya. Itu juga acara kampanye di luar jadwal, tapi nggak dibubarin," imbuh Andre.
Dia mengimbau seluruh pihak bersikap dewasa menghadapi perbedaan pilihan politik. Andre menegaskan Pilpres 2019 merupakan ajang demokrasi yang riang gembira.
"Marilah kita saling tahan diri dan menghargai. Kan kita ingin pilpres ini riang gembira dan mau menjadikannya ajang adu gagasan. Bukan ajang penghadangan atau festival premanisme," tuturnya.
Sejumlah orang beratribut Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ikut dalam aksi penolakan deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya. Ketum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas akan memeriksa kebenaran oknum Banser ikut penolakan aksi tersebut.
Namun Yaqut mengatakan pihaknya tidak akan memperdebatkan apakah gerakan #2019GantiPresiden konstitusional atau tidak serta makar atau bukan. Dia menyerahkan hal tersebut kepada pakar dan ahli hukum.
"Tapi dalam pandangan saya, gerakan #2019GantiPresiden ini gerakan banci. Nggak jelas kelaminnya. Mau diganti dengan apa? Kalau presiden diganti presiden, kan sudah jelas, siapa lawan petahana sekarang. Kenapa nggak sekalian saja, #2019PresidennyaPrabowo, misalnya. Jangan-jangan memang agenda lain yang diselipkan dalam gerakan tersebut," ujar Gus Yaqut.