
NUSANEWS - Prestasi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam meningkatkan produksi pertanian terus bertambah. Terbaru di komoditas bawang merah, Indonesia sukses mengekspor sebanyak 5.600 ton bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, ke Thailand. Prestasi Amran ini membuat Komisi VI DPR RI bangga.
"Saya tentu sangat bangga. Hari ini, petani kita bisa ekspor bawang merah sehingga merasakan keuntungan lebih untuk mengangkat kesejahteraan keluarga mereka," puji anggota Komisi IV Agung Widyantoro yang ikut menyaksikan pelepasan ekspor tersebut. Amran memimpin pelepasan ekspor, Rabu (1/8).
Agung merupakan mantan bupati Brebes. Makanya, dia amat senang dengan kesuksesan Amran meningkatkan produksi bawang di daerahnya sehingga mampu ekspor. Dia lebih senang lagi karena ekspor itu dilakukan menjelang HUT Proklamasi RI ke-73.
Dengan keberhasilan ini, dia optimistis sektor pertanian akan terus meningkat di tangan Amran. Setalah bawang merah, komoditas pertanian lain akan menyusul untuk diekspor.
"Komisi IV akan mendukung penuh," janji politisi Partai Golkar itu.
Dalam sambutan saat pelepasan ekspor, Amran menegaskan bahwa para petani Indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri. Makanya, Indonesia sudah tidak memerlukan impor bawang merah dari luar.
"Hari ini Indonesia membuktikan lagi kepada dunia, dulu kita impor bawang merah dari Thailand, sekarang kita balikkan ekspor ke negara tersebut. Ini adalah serangan balik. Target ekspor naik 100 persen. Ini juga mencetak dolar AS seperti arahan khusus Presiden Jokowi," tuturnya.
Amran berjanji, bersama Dirut Bulog Budi Waseso, Kementan akan bekerja lebih cepat dalam meningkatkan pertanian Indonesia. Dia pun merasa cocok dengan sikap Buwas, sapaan Budi Waseso, yang menolak impor pangan. Kerja Buwas juga cepat.
"Selama Pak Buwas menjadi Dirut, kami tidak sering rapat. Kami lebih banyak langsung kerja ke lapangan menyelesaikan masalah. (Rapat) lewat SMS saja, selesai persoalan kita," ujarnya.
Ekspor bawang merah tidak hanya menunjukkan Indonesia sudah berhasil swasembada. Ekspor juga mewujudkan kedaulatan bawang merah. Tercatat, sejak 2016 hingga saat ini, Indonesia tidak lagi mengimpor bawang merah. Dia bertekad membawa Indonesia akan terus mencatatkan diri sebagai pengekspor bawang merah.
Ekspor bawang merah merupakan prestasi besar pembangunan pertanian di era Jokowi-JK. Sebelumnya, Indonesia langganan impor bawang merah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2014 Indonesia masih mengimpor bawang merah sebesar 74.903 ton. Pada 2015, impor dapat ditekan menjadi 17.429 ton. Di 2016, Indonesia tidak lagi impor. Pada tahun itu, Indonesia sudah mampu ekspor, walaupun cuma 735 ton. Tahun lalu, ekspor meningkat menjadi 7.750. Tahun ini, Amran menargetkan Indonesia bisa mengekspor bawang merah sebanyak 15 ribu ton.
"Prestasi ini menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia membalikkan keadaan. Yang semula importir, kini menjadi eksportir bawang merah ke beberapa negara ASEAN," kata Amran.
Buwas pun ikut senang dengan prestasi tersebut.
"Kita harus bangga memiliki Menteri Pertanian yang eksis terhadap masalah pertanian. Kemarin diserang impor, hari ini kita lakukan serangan balik. Brebes terkenal dengan bawang merah, serangan balik tersebut juga datang dari Brebes," jelasnya.
Mantan kepala BNN itu berjanji akan terus membantu kerja Amran. Dari sisi Bulog, memiliki tiga tugas. Yaitu, menyerap dan membeli hasil produksi petani dengan harga yang menguntungkan mereka, menjaga stok bahan yang dibutuhkan masyarakat, dan menstabilkan harga di petani dan di konsumen.
SUMBER