logo
×

Minggu, 12 Agustus 2018

Ibunda Sandiaga Uno Sampai Tak Tidur Usai Keputusan Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Ibunda Sandiaga Uno Sampai Tak Tidur Usai Keputusan Jadi Cawapres Prabowo Subianto

NUSANEWS - IBUNDA Sandiaga Uno menunjukkan kecintaan terhadap anaknya yang sudah memutuskan maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.

Sandiaga Uno membagikan momen itu di akun instagramnya @sandiuno.

Sandiaga Uno memposting foto dirinya tengah mencium tangan ibunya.

Foto itu disertai dengan keterangan seperti dibawah ini :

'Moment ini diambil beberapa saat setelah saya diminta mendampingi Pak @prabowo Subianto sebagai wakilnya dalam Pilpres 2019 mendatang. Ibu biasanya tidur cepat, tapi saat itu ia menunggu kedatangan saya sampai larut malam. Dengan doa dan restu beliau, saya niatkan, dan saya ikhlaskan seluruh kemampuan saya untuk rakyat Indonesia'.

Sandiaga Uno memang berkali-kali bercerita bahwa ibunya merupakan sosok yang paling Ia dengar nasehatnya.

Bahkan banyak keputusan penting dalam hidupnya selalu Ia konsultasikan dulu dengan sang ibu. 

Dilobi Prabowo Subianto

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mencuat namanya di bursa Cawapres pendamping Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019.

Apakah Prabowo Subianto lagi-lagi melobi ibunda Sandiaga Uno seperti ketika Prabowo Subianto menarik Sandiaga Uno untuk mengikuti Pilkada DKI pada tahun 2015 lalu.

Ya, Prabowo Subianto memang secara terang-terangan justru melobi ibunda Sandiaga Uno agar Sandiaga Uno mau ditarik menjadi  Kader Gerindra pada tahun 2015.

Sandiaga Uno menceritakan itu saat diwawancara Jaya Suprana, dan hasilnya diupload di akun youtube Jaya Suprana Show pada 27 April 2017 lalu dengan 2 judul ‘Sandiaga Uno – Twink!’ dan ‘Sandiaga Uno – Siap Gagal’.

Dalam wawancara dengan Jaya Suprana, Sandiaga Uno mengaku kenal dengan  Prabowo Subianto saat sang mantan Jenderal beralih ke dunia bisnis.

Ketika itu Sandiaga Uno menjadi konsultan keungan Prabowo Subianto, dan bertugas memberi saran dan masukan dari segi keuangan terjadap bisnis Prabowo Suboanto.

“Dan beliau sukses menjadi pengusaha, saya hanya menjadi bagian kecil dari proses beliau bertransformasi dari seorang jenderal menjadi pengusaha,” kata Sandiaga Uno.

Kemudian baru di akhir tahun 2014 terjadi percakapan antara Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang mengubah jalan pikiran Sandiaga Uno selamanya.

Ketika itu Prabowo Subianto mengajak Sandiaga Uno masuk ke politik, dan bagi Sandiaga Uno hal itu cukup mengkhawatirkan karena Prabowo baru kalah di Pilpres 2014.

“Jadi dalam posisi yang menurut saya sangat sensitif bagi seseorang yang baru kalah,” kata Sandiaga Uno.

Anies Baswedan,Prabowo Subianto,dan Sandiaga Uno (tribunnews)
Sandiaga Uno merasa tak belum mau masuk  politik karena dasarnya sebagai pebisnis. Tapi Prabowo Subianto mengganggu pikiran Sandi dengan mengatakan seperti ini. 

“iya betul kalian sebagai pengusaha memang berdampak positif, tapi yang dibutuhkan bangsa ini adalah pengambil kebijakan yang bisa menghasilkan dampak yang bukan hanya bisa dirasakan 50.000 karyawan yang ada di grup anda. Tapi bisa dirasakan jutaan, bahkan puluhan juta rakyat indonesia. Jadi passion kamu ada di UKM , passion kamu ada di wirausaha, kalau di politik itu bisa menghasilkan dampak yang sangat besar buat rakyatindonesia,” kata Prabowo Subianto kepada Sandiaga Uno,ketika itu.

Perdebatan kurang lebih 1 atau 2 jam itu berakhir tanpa jawaban.

Sandiaga Uno memilih keluar dari percakapan dengan mengatakan akan meminta izin dahulu dengan keluarganya, dan dia sudah yakin tak akan diberikan ijn dari keluarga.

“Karena saya yakin keluarga saya nggak akan memberikan ijin.Karena saya tidak pernah dalam satu keluarga yang jadi politisi. Semuanya pengajar, guru, atau professor. Nah saya pengusaha pertama di keluarga saya, dan saya juga yakin orangtua saya akan melarang,” kata Sandiaga Uno.

Tapi pikiran Sandiaga Uno ternyata salah besar. Keesokann harinya usai berdebat dengan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno mendatangi rumah ibunya untuk berkonsultasi dengan mendapati keanehan.

“Ternyata besoknya setelah itu, just to make sure, saya tanya sama ibu saya. Saya dateng pagi-pagi, ibu saya nanya ‘wah datang pagi-pagi nih ada apa’, saya bilang mau konsultasi.

Dia bilang ‘oh pasti mau nanya mau masuk politik atau tidak?’ Loh kok mama tahu saya bilang. ’Oh iya pak prabowo sudah telepon saya semalam’, dan mama setuju tuh dengan argumennya pak prabowo bahwa Ini memang saatnya kamu fokus berkontribusi’. Rupanya dia (Prabowo Subianto) cepet melobi ke orang yang paling saya dengar, dan itu singkat cerita,” kata Sandiaga Uno.

Berikutnya tepat  6 Februari 2015 Sandiaga Uno masuk ke Partai Gerindra, dan mendapat tugas membangun kebijakan mengenai ekonomi kerakyatat,kewirausahaan,dan juga UKM di partai gerindra.

Sejak itulah beberapa bulan kemudian secara mendadak Prabowo Subianto menunjuk Sandiaga Uno menjadi kandidat bakal calon Gubernur DKI yang akan diusung Partai Gerindra.

Sandiaga Uno mempersiapkan segalanya, tetapi pada perjalanan Sandiaga Uno memilih menjadi wakil gubernur, sedangkan gubernur ia serahkan kepada Anies Baswedan. Mereka pun terpilih.

Apakah kali ini Prabowo Subianto kembali melobi ibunda Sandiaga Uno? Sebab Sandiaga Uno mengaku sangat mendengar dan manut dengan setiap perkataan sang ibu.

Disebut Jenderal Kardus

Sementara itu, politis Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus dan bermental chicken (ayam) sambil mengisukan tentang uang dari Sandiaga Uno itu.

Omongan dan pidatonya yang sering menggelegar, kata Andi Arief, ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya saat menjadi seorang pemimpin (leader).

Andi Arief juga menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat ini sedang mengalami kesulitan logistik.

Andi Arief adalah satu satu mantan aktivis pada tahun 1990an yang kemudian menjadi orang dekat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjadi Presiden.

Tudingan Andi Arief bahwa Prabowo jenderal kardus dan bermental chicken disampaikan melalui akun twitternya menjelang detik-detik akhir pengumuman bakal calon wakil Presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Andi bahkan menuding Prabowo dalam menentukan cawapresnya ditentukan oleh orang yang mampu membayar PKS dan PAN.

"Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami," tulis Andi Arief di akun twitternya sekitar 40 menit lalu.

Menurut Andi, Prabowo adalah  Jenderal Kardus yang mempunyai kualitas buruk.

Prabowo, kata Andi, tak berkutik ketika 'ditubruk' uang Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno saat ini adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS," tulis Andi Arief.

Inilah beberapa twit Andi Arief di akun twitternya.

@AndiArief__ 2h2: Capres yang takut karena ancaman partai tertentu lalu takluk, pasti kalau teriak anti asing cuma hiasan dibibir.

 @AndiArief__ 2h2: Operasi pertama adalah Jokowi Calon tunggal. Jika tidak berhasil maka operasi aelanjutnya menunjuk wakil Prabowo yang lemah dengan memanfaatkan kesulitan logistik Prabowo. Kalau sepakbola namanya pengaturan skor.

@AndiArief__ 2h2: Sejak dulu saya ragu apakah gelegar suaranya sama dengan mentalnya. Dia bukan strong leader, dia chicken.

@AndiArief__ 1h1: Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus.

@AndiArief__ 47m: Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS.

@AndiArief__ 40m: Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami.

Sebelumnya, anak sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut-sebut sebagai calon kuat bakal cawapres Prabowo Subianto.

AHY pun telah mendeklarasikan diri sebagai bakal cawapres dan telah membranding sebagai sosok pemimpin muda dengan target pemilih pemula atau kelompok milenial.

Dalam beberapa kali pertemuan Prabowo dan SBY, AHY selalu mendampingi dan terlibat aktif dalam pembicaraan.

Andi Arief Sebut Prabowo Tentara Senior

Pernyataan Andi Arief ini 'berbalik 180 derajat' jika dibandingkan dengan twit dia sekitar 14 jam lalu.

Sebelumnya, Andi banyak memuji Prabowo Subianto dan mendoakan agar Prabowo bisa memilih cawapres yang tepat.

Andi Arief menyebut Prabowo adalah tentara senior yang akan memilih wakil yang memiliki tingkat intelektualitas yang baik.

Simak status Andi Arief sekitar 14 jam lalu.

@AndiArief__ 14h: Kita Doakan Pak Prabowo memilih figur yang tepat, siapapun pilihannya.

@AndiArie: Pak Prabowo tentara senior. Tentu ingin wakilnya jmiliki kemampuan intelektual, mampu bekerja miliki leadership yang kuat. Selain latar pendidikan, jenjang taruna ke mayor itu belasan tahun. Karakter dan leadership lebih terbentuk seperti juga di partai dengan waktu yg sama.

@AndiArief__ 14h: Pak Prabowo tentu punya cita2 menang. Ia punya hitungan dan masuk akal: pemilihnya di 2014 kecil kemungkinan lke Jokowi.

Pemilih Jokowi ada kemungkinan alihkan dukungan. Ada pemilih baru dan milineal yg signifikan serta ada tantangan hebat soal suara di jateng dan Jatim.(Theo Yonathan Simon Laturiuw/Suprapto)

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul 'Orang Dekat SBY Sebut Prabowo Batal Jadikan AHY Cawapres karena Uang Sandiaga Uno'.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: